Rusia Usir Dua Diplomat AS
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia telah mengumumkan pengusiran dua diplomat Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, kedua diplomat itu dituduh merekrut warga negara Rusia sebagai informan rahasia.
Duta Besar AS Lynne Tracy dipanggil pada hari Kamis untuk diberikan surat 'demarche', suatu bentuk protes diplomatik, mengenai David Bernstein dan Jeffery Sillin, demikian diumumkan departemen diplomatik Rusia.
"Moskow menyatakan aktivitas pegawai kedutaan tidak sesuai dengan status mereka. Mereka punya waktu tujuh hari untuk meninggalkan negara ini," katanya seperti dikutip dari RT, Kamis (14/9/2023).
Pada akhir Agustus, dinas keamanan Rusia, FSB, mengidentifikasi kedua orang Amerika tersebut sebagai orang yang berkepentingan dalam penyelidikan. Mereka diduga merekrut warga negara Rusia Robert Shonov sebagai informan rahasia.
Kejahatan yang dituduhkan terhadap pria tersebut baru dimasukkan ke dalam KUHP Rusia tahun lalu. Seseorang yang terlibat dalam kerja sama rahasia dengan negara asing atau organisasi internasional, yang tindakannya ditujukan untuk merugikan keamanan Rusia, dapat dihukum hingga delapan tahun penjara. Shonov ditangkap sendiri pada bulan Mei.
Kementerian tersebut menyatakan bahwa aktivitas yang melanggar hukum oleh misi diplomatik AS, termasuk campur tangan dalam urusan dalam negeri negara tuan rumah, tidak dapat diterima dan akan dihentikan dengan tekad bulat.”
Washington membantah melakukan kesalahan apa pun dan beberapa minggu lalu juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matt Miller menyebut tuduhan Rusia tersebut “sepenuhnya tidak berdasar.” Dia menggambarkan tuduhan terhadap diplomat tersebut sebagai upaya untuk “mengintimidasi dan melecehkan” staf kedutaan.
Moskow dan Washington telah menurunkan perwakilan diplomatik mereka masing-masing di AS dan Rusia selama bertahun-tahun. Pemerintahan mantan Presiden AS Barack Obama mulai menutup konsulat Rusia setelah menuduh Moskow “mencampuri” pemilihan presiden tahun 2016.
Keengganan Rusia untuk mengusir diplomat AS dalam aksi balas dendam di minggu-minggu terakhir masa jabatan Obama adalah salah satu elemen narasi ‘Russiagate’ yang menghantui kepresidenan Donald Trump. Moskow lantas melakukan pembalasan pada Juli 2017.
Duta Besar AS Lynne Tracy dipanggil pada hari Kamis untuk diberikan surat 'demarche', suatu bentuk protes diplomatik, mengenai David Bernstein dan Jeffery Sillin, demikian diumumkan departemen diplomatik Rusia.
"Moskow menyatakan aktivitas pegawai kedutaan tidak sesuai dengan status mereka. Mereka punya waktu tujuh hari untuk meninggalkan negara ini," katanya seperti dikutip dari RT, Kamis (14/9/2023).
Pada akhir Agustus, dinas keamanan Rusia, FSB, mengidentifikasi kedua orang Amerika tersebut sebagai orang yang berkepentingan dalam penyelidikan. Mereka diduga merekrut warga negara Rusia Robert Shonov sebagai informan rahasia.
Kejahatan yang dituduhkan terhadap pria tersebut baru dimasukkan ke dalam KUHP Rusia tahun lalu. Seseorang yang terlibat dalam kerja sama rahasia dengan negara asing atau organisasi internasional, yang tindakannya ditujukan untuk merugikan keamanan Rusia, dapat dihukum hingga delapan tahun penjara. Shonov ditangkap sendiri pada bulan Mei.
Kementerian tersebut menyatakan bahwa aktivitas yang melanggar hukum oleh misi diplomatik AS, termasuk campur tangan dalam urusan dalam negeri negara tuan rumah, tidak dapat diterima dan akan dihentikan dengan tekad bulat.”
Washington membantah melakukan kesalahan apa pun dan beberapa minggu lalu juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matt Miller menyebut tuduhan Rusia tersebut “sepenuhnya tidak berdasar.” Dia menggambarkan tuduhan terhadap diplomat tersebut sebagai upaya untuk “mengintimidasi dan melecehkan” staf kedutaan.
Moskow dan Washington telah menurunkan perwakilan diplomatik mereka masing-masing di AS dan Rusia selama bertahun-tahun. Pemerintahan mantan Presiden AS Barack Obama mulai menutup konsulat Rusia setelah menuduh Moskow “mencampuri” pemilihan presiden tahun 2016.
Keengganan Rusia untuk mengusir diplomat AS dalam aksi balas dendam di minggu-minggu terakhir masa jabatan Obama adalah salah satu elemen narasi ‘Russiagate’ yang menghantui kepresidenan Donald Trump. Moskow lantas melakukan pembalasan pada Juli 2017.
(ian)