AS Setuju Jual 25 Jet Tempur Siluman F-35 ke Korsel, Harganya Rp77,7 Triliun
Kamis, 14 September 2023 - 22:20 WIB
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyetujui potensi penjualan 25 unit jet tempur siluman F-35 dan peralatan terkaitnya kepada Korea Selatan (Korsel) dengan perkiraan harga USD5,06 miliar (lebih dari Rp77,7 triliun).
Angkatan Udara Korea Selatan saat ini mengoperasikan 40 unit F-35A di Sayap Tempur ke-17 di Cheongju, Chungcheong Utara.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) di bawah Departemen Pertahanan AS mengumumkan persetujuan itu dalam sebuah pernyataan pada Rabu (13/9/2023).
"Potensi penjualan peralatan militer asing akan meningkatkan kemampuan Korea (Selatan) untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan dengan menyediakan kemampuan pertahanan yang kredibel untuk mencegah agresi di kawasan dan memastikan interoperabilitas dengan pasukan AS," kata DCSA, seperti dikutip Reuters, Kamis (14/9/2023).
Potensi kesepakatan penjualan tersebut mencakup 25 unit jet tempur F-35A, 26 mesin F135 yang digunakan pada pesawat F-35 dan bantuan logistik dan teknis lainnya, termasuk dukungan pemrograman ulang peperangan elektronik, pengiriman perangkat lunak rahasia, dan pemeliharaan peralatan.
“Korea sudah memiliki F-35 dalam inventarisnya dan tidak akan mengalami kesulitan untuk menyerap barang-barang dan jasa-jasa tersebut ke dalam angkatan bersenjatanya,” kata DSCA.
Angkatan Udara Korea Selatan mulai mengoperasikan jet tempur F-35 pada Desember 2019.
Badan program keamanan AS menambahkan bahwa usulan penjualan tersebut tidak akan mengubah keseimbangan militer di wilayah tersebut.
Korea Selatan telah berusaha untuk mendatangkan sejumlah jet tempur generasi kelima baru untuk menggantikan jet F-4 dan F-5 yang sudah ketinggalan zaman guna memperkuat apa yang disebut sistem serangan preemptive “Kill Chain”.
Komite Promosi Proyek Pertahanan Korea Selatan pada bulan Maret menyetujui rencana untuk menghabiskan 3,75 triliun won (USD2,82 miliar) untuk pembelian jet F-35 hingga tahun 2028.
Angkatan Udara Korea Selatan saat ini mengoperasikan 40 unit F-35A di Sayap Tempur ke-17 di Cheongju, Chungcheong Utara.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) di bawah Departemen Pertahanan AS mengumumkan persetujuan itu dalam sebuah pernyataan pada Rabu (13/9/2023).
"Potensi penjualan peralatan militer asing akan meningkatkan kemampuan Korea (Selatan) untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan dengan menyediakan kemampuan pertahanan yang kredibel untuk mencegah agresi di kawasan dan memastikan interoperabilitas dengan pasukan AS," kata DCSA, seperti dikutip Reuters, Kamis (14/9/2023).
Potensi kesepakatan penjualan tersebut mencakup 25 unit jet tempur F-35A, 26 mesin F135 yang digunakan pada pesawat F-35 dan bantuan logistik dan teknis lainnya, termasuk dukungan pemrograman ulang peperangan elektronik, pengiriman perangkat lunak rahasia, dan pemeliharaan peralatan.
“Korea sudah memiliki F-35 dalam inventarisnya dan tidak akan mengalami kesulitan untuk menyerap barang-barang dan jasa-jasa tersebut ke dalam angkatan bersenjatanya,” kata DSCA.
Angkatan Udara Korea Selatan mulai mengoperasikan jet tempur F-35 pada Desember 2019.
Badan program keamanan AS menambahkan bahwa usulan penjualan tersebut tidak akan mengubah keseimbangan militer di wilayah tersebut.
Korea Selatan telah berusaha untuk mendatangkan sejumlah jet tempur generasi kelima baru untuk menggantikan jet F-4 dan F-5 yang sudah ketinggalan zaman guna memperkuat apa yang disebut sistem serangan preemptive “Kill Chain”.
Komite Promosi Proyek Pertahanan Korea Selatan pada bulan Maret menyetujui rencana untuk menghabiskan 3,75 triliun won (USD2,82 miliar) untuk pembelian jet F-35 hingga tahun 2028.
(mas)
tulis komentar anda