Tegaskan Tak Dukung Biden, Musk: Sanksi AS Cegah Ukraina Gunakan Starlink
Kamis, 14 September 2023 - 06:20 WIB
WASHINGTON - CEO SpaceX Elon Musk mengklaim perusahaannya menolak mengaktifkan cakupan Starlink di Crimea agar tidak melanggar peraturan yang diberlakukan Amerika Serikat (AS).
Miliarder itu mendapat kecaman pekan lalu setelah CNN melaporkan penolakan Musk menyalakan sinyal Starlink di semenanjung Rusia telah menggagalkan serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap Armada Laut Hitam Rusia tahun lalu.
Tampil melalui tautan video pada konferensi teknologi All-In Summit 2023 di Los Angeles pada Selasa (12/9/2023), Musk ditanya mengapa dia mengambil keputusan tersebut.
CEO SpaceX memulai dengan menekankan perusahaannya telah “menyediakan konektivitas Starlink ke Ukraina” sejak dimulainya konflik militer dengan Rusia pada Februari 2022.
Dia menambahkan pejabat tinggi Ukraina telah mengakui dalam beberapa kesempatan bahwa layanan tersebut telah memainkan peran penting dalam menangkis serangan Moskow.
Beralih ke pertanyaan tentang Crimea, Musk menjelaskan, “Pada saat hal ini terjadi, wilayah di sekitar Crimea sebenarnya sedang dimatikan.”
“Sekarang alasan dimatikannya sebenarnya karena… Amerika Serikat mempunyai sanksi terhadap Rusia… termasuk Crimea,” ujar dia.
Menurut miliarder tersebut, “Kami sebenarnya tidak diizinkan mengaktifkan konektivitas ke… negara tersebut tanpa persetujuan eksplisit dari pemerintah (AS).”
Musk menunjukkan meskipun dia bukan pendukung Presiden Joe Biden, “Jika saya (telah) menerima arahan presiden untuk mengaktifkannya, saya akan melakukannya.”
Dia menambahkan, “Permintaan seperti itu tidak terkabul.”
Pengusaha tersebut mengklaim rencana serangan Ukraina terhadap armada Rusia di Sevastopol akan memiliki dampak yang serupa dengan serangan Jepang terhadap armada AS di Pearl Harbor selama Perang Dunia Kedua, yang berpotensi menyebabkan eskalasi besar.
“Jadi, (Ukraina) benar-benar meminta kami untuk benar-benar proaktif mengambil bagian dalam aksi perang besar,” pungkas Musk.
Pada Senin, Senator Elizabeth Warren meminta Kongres menyelidiki Musk atas episode tersebut, sementara seorang asisten presiden Ukraina menuduh CEO SpaceX “melakukan kejahatan.”
Lihat Juga: Profil Susie Wiles, Manajer Kampanye Trump, Wanita Pertama yang Jadi Kepala Staf Gedung Putih
Miliarder itu mendapat kecaman pekan lalu setelah CNN melaporkan penolakan Musk menyalakan sinyal Starlink di semenanjung Rusia telah menggagalkan serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap Armada Laut Hitam Rusia tahun lalu.
Tampil melalui tautan video pada konferensi teknologi All-In Summit 2023 di Los Angeles pada Selasa (12/9/2023), Musk ditanya mengapa dia mengambil keputusan tersebut.
CEO SpaceX memulai dengan menekankan perusahaannya telah “menyediakan konektivitas Starlink ke Ukraina” sejak dimulainya konflik militer dengan Rusia pada Februari 2022.
Dia menambahkan pejabat tinggi Ukraina telah mengakui dalam beberapa kesempatan bahwa layanan tersebut telah memainkan peran penting dalam menangkis serangan Moskow.
Beralih ke pertanyaan tentang Crimea, Musk menjelaskan, “Pada saat hal ini terjadi, wilayah di sekitar Crimea sebenarnya sedang dimatikan.”
“Sekarang alasan dimatikannya sebenarnya karena… Amerika Serikat mempunyai sanksi terhadap Rusia… termasuk Crimea,” ujar dia.
Baca Juga
Menurut miliarder tersebut, “Kami sebenarnya tidak diizinkan mengaktifkan konektivitas ke… negara tersebut tanpa persetujuan eksplisit dari pemerintah (AS).”
Musk menunjukkan meskipun dia bukan pendukung Presiden Joe Biden, “Jika saya (telah) menerima arahan presiden untuk mengaktifkannya, saya akan melakukannya.”
Dia menambahkan, “Permintaan seperti itu tidak terkabul.”
Pengusaha tersebut mengklaim rencana serangan Ukraina terhadap armada Rusia di Sevastopol akan memiliki dampak yang serupa dengan serangan Jepang terhadap armada AS di Pearl Harbor selama Perang Dunia Kedua, yang berpotensi menyebabkan eskalasi besar.
“Jadi, (Ukraina) benar-benar meminta kami untuk benar-benar proaktif mengambil bagian dalam aksi perang besar,” pungkas Musk.
Pada Senin, Senator Elizabeth Warren meminta Kongres menyelidiki Musk atas episode tersebut, sementara seorang asisten presiden Ukraina menuduh CEO SpaceX “melakukan kejahatan.”
Lihat Juga: Profil Susie Wiles, Manajer Kampanye Trump, Wanita Pertama yang Jadi Kepala Staf Gedung Putih
(sya)
tulis komentar anda