Mengapa AS Menggugat Google karena Pelanggaran Anti-monopoli? Berikut 5 Alasannya
Selasa, 12 September 2023 - 06:15 WIB
Perjanjian tersebut tidak menghalangi para pesaing untuk mengembangkan mesin pencari mereka sendiri atau menghentikan perusahaan seperti Apple dan Mozilla untuk mempromosikannya.
Sebaliknya, pembuat ponsel dan browser web menetapkan penelusuran Google sebagai default karena mereka ingin memberikan pengalaman "kualitas tertinggi" bagi pelanggan mereka, klaim Google dalam pengajuannya pada bulan Januari.
Google juga mengklaim pengguna seluler dapat beralih dengan mudah jika ingin menggunakan mesin pencari lain.
Foto/Reuters
Biasanya tidak ilegal jika sebuah bisnis membuat perjanjian dengan satu pelanggan tanpa melibatkan pelanggan lainnya. Kesepakatan eksklusif seperti itu memang merupakan hal yang lumrah, dan tidak mendapat banyak pengawasan regulasi ketika perusahaan yang tidak memiliki kekuatan pasar tidak dapat memberikan pengaruh yang berarti terhadap persaingan.
Namun kesepakatan eksklusif dapat melanggar undang-undang anti-monopoli jika sebuah perusahaan begitu besar atau berkuasa sehingga menghalangi pesaingnya untuk memasuki pasar, dan tidak dapat membuktikan bahwa pembatasan persaingan industri tidak sebanding dengan dampak positifnya terhadap konsumen.
Departemen Kehakiman mempunyai beban untuk menunjukkan bahwa kesepakatan bisnis Google merugikan persaingan dalam pencarian. Google akan mempunyai kesempatan tersendiri dalam persidangan non-juri, setelah pemerintah menyatakan kasusnya, untuk menyatakan bahwa kesepakatannya menguntungkan konsumen.
Foto/Reuters
AS dan negara-negara sekutunya tidak meminta sanksi moneter, melainkan perintah yang melarang Google melanjutkan dugaan praktik anti persaingan.
Sebaliknya, pembuat ponsel dan browser web menetapkan penelusuran Google sebagai default karena mereka ingin memberikan pengalaman "kualitas tertinggi" bagi pelanggan mereka, klaim Google dalam pengajuannya pada bulan Januari.
Google juga mengklaim pengguna seluler dapat beralih dengan mudah jika ingin menggunakan mesin pencari lain.
3. Perlu Bukti Merugikan Persaingan
Foto/Reuters
Biasanya tidak ilegal jika sebuah bisnis membuat perjanjian dengan satu pelanggan tanpa melibatkan pelanggan lainnya. Kesepakatan eksklusif seperti itu memang merupakan hal yang lumrah, dan tidak mendapat banyak pengawasan regulasi ketika perusahaan yang tidak memiliki kekuatan pasar tidak dapat memberikan pengaruh yang berarti terhadap persaingan.
Namun kesepakatan eksklusif dapat melanggar undang-undang anti-monopoli jika sebuah perusahaan begitu besar atau berkuasa sehingga menghalangi pesaingnya untuk memasuki pasar, dan tidak dapat membuktikan bahwa pembatasan persaingan industri tidak sebanding dengan dampak positifnya terhadap konsumen.
Departemen Kehakiman mempunyai beban untuk menunjukkan bahwa kesepakatan bisnis Google merugikan persaingan dalam pencarian. Google akan mempunyai kesempatan tersendiri dalam persidangan non-juri, setelah pemerintah menyatakan kasusnya, untuk menyatakan bahwa kesepakatannya menguntungkan konsumen.
4. Persidangan Berlangsung Lama
Foto/Reuters
AS dan negara-negara sekutunya tidak meminta sanksi moneter, melainkan perintah yang melarang Google melanjutkan dugaan praktik anti persaingan.
tulis komentar anda