Profil Ihor Kolomoisky, Donatur Zelensky yang Ditangkap dalam Pemberantasan Korupsi
Minggu, 03 September 2023 - 21:06 WIB
Dukungan Kolomoisky terhadap Zelensky selama pemilihan presiden Ukraina tahun 2019 sempat menimbulkan keheranan di masa lalu.
Menurut laporan Atlantic Council pada bulan Juli 2010, Zelensky menunjuk pengacara pribadi Kolomoisky sebagai penasihat kampanye, melakukan perjalanan ke luar negeri untuk berdiskusi dengan oligarki yang saat itu diasingkan dan mendapatkan manfaat dari dukungan antusias dari kerajaan media Kolomoisky.
Laporan dari lembaga think tank yang berbasis di Amerika Serikat tersebut mencatat bahwa Zelensky dipandang sebagai "kandidat Kolomoisky".
Laporan Atlantic Council menggambarkan hubungan tersebut sebagai "ujian paling penting atas ketulusan Zelensky dalam mencapai deoligarkisasi Ukraina", di mana pejabat pemerintah yang dipandang sebagai ancaman terhadap kepentingan Kolomoisky, termasuk jaksa yang menyelidikinya, dicopot dari jabatannya pada tahun-tahun sejak Zelensky mengambil alih kekuasaan.
“Risiko yang muncul dari pengaruh Kolomoisky yang terus berlanjut terhadap Zelensky tidak hanya berdampak pada kualitas demokrasi Ukraina. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai ketahanan reformasi ekonomi di negara tersebut dan pemberantasan korupsi,” bunyi laporan tersebut.
Terlepas dari kekhawatiran ini, pemerintah Zelensky mengawasi penangkapan oligarki tersebut pada hari Sabtu.
Presiden Ukraina, seperti dikutip Reuters, Minggu (3/9/2023), membantah tuduhan bahwa Kolomoisky mempunyai pengaruh terhadap pemerintahannya. Namun Zelensky belum mengeluarkan komentar publik tentang penangkapan sang miliarder.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada bulan Maret 2021 mengumumkan sanksi terhadap Kolomoisky karena dugaan “korupsi yang signifikan".
“Dalam kapasitas resminya sebagai Gubernur Oblast Dnipropetrovsk Ukraina dari tahun 2014 hingga 2015, [Kolomoisky] terlibat dalam tindakan korupsi yang merusak supremasi hukum dan kepercayaan masyarakat Ukraina terhadap lembaga-lembaga demokrasi dan proses publik pemerintah mereka, termasuk menggunakan pengaruh politik. Meskipun penunjukan ini didasarkan pada tindakan-tindakan yang dia lakukan selama masa jabatannya, saya juga ingin menyampaikan kekhawatiran mengenai upaya [Kolomoisky] saat ini dan yang sedang berlangsung untuk melemahkan proses dan institusi demokrasi di Ukraina, yang merupakan ancaman serius bagi masa depannya," tulis Blinken saat itu.
Menurut Reuters, pihak berwenang menggeledah rumahnya pada bulan Februari sehubungan dengan penyelidikan terpisah atas dugaan penggelapan dan penghindaran pajak.
Menurut laporan Atlantic Council pada bulan Juli 2010, Zelensky menunjuk pengacara pribadi Kolomoisky sebagai penasihat kampanye, melakukan perjalanan ke luar negeri untuk berdiskusi dengan oligarki yang saat itu diasingkan dan mendapatkan manfaat dari dukungan antusias dari kerajaan media Kolomoisky.
Laporan dari lembaga think tank yang berbasis di Amerika Serikat tersebut mencatat bahwa Zelensky dipandang sebagai "kandidat Kolomoisky".
Laporan Atlantic Council menggambarkan hubungan tersebut sebagai "ujian paling penting atas ketulusan Zelensky dalam mencapai deoligarkisasi Ukraina", di mana pejabat pemerintah yang dipandang sebagai ancaman terhadap kepentingan Kolomoisky, termasuk jaksa yang menyelidikinya, dicopot dari jabatannya pada tahun-tahun sejak Zelensky mengambil alih kekuasaan.
“Risiko yang muncul dari pengaruh Kolomoisky yang terus berlanjut terhadap Zelensky tidak hanya berdampak pada kualitas demokrasi Ukraina. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai ketahanan reformasi ekonomi di negara tersebut dan pemberantasan korupsi,” bunyi laporan tersebut.
Terlepas dari kekhawatiran ini, pemerintah Zelensky mengawasi penangkapan oligarki tersebut pada hari Sabtu.
Presiden Ukraina, seperti dikutip Reuters, Minggu (3/9/2023), membantah tuduhan bahwa Kolomoisky mempunyai pengaruh terhadap pemerintahannya. Namun Zelensky belum mengeluarkan komentar publik tentang penangkapan sang miliarder.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada bulan Maret 2021 mengumumkan sanksi terhadap Kolomoisky karena dugaan “korupsi yang signifikan".
“Dalam kapasitas resminya sebagai Gubernur Oblast Dnipropetrovsk Ukraina dari tahun 2014 hingga 2015, [Kolomoisky] terlibat dalam tindakan korupsi yang merusak supremasi hukum dan kepercayaan masyarakat Ukraina terhadap lembaga-lembaga demokrasi dan proses publik pemerintah mereka, termasuk menggunakan pengaruh politik. Meskipun penunjukan ini didasarkan pada tindakan-tindakan yang dia lakukan selama masa jabatannya, saya juga ingin menyampaikan kekhawatiran mengenai upaya [Kolomoisky] saat ini dan yang sedang berlangsung untuk melemahkan proses dan institusi demokrasi di Ukraina, yang merupakan ancaman serius bagi masa depannya," tulis Blinken saat itu.
Menurut Reuters, pihak berwenang menggeledah rumahnya pada bulan Februari sehubungan dengan penyelidikan terpisah atas dugaan penggelapan dan penghindaran pajak.
tulis komentar anda