Ukraina Sukses Tembus Garis Pertahanan Pertama Rusia

Minggu, 03 September 2023 - 09:56 WIB
Ukraina sukses menembus garis pertahanan pertama Rusia di dekat Zaporizhzhia. Foto/Ilustrasi
KIEV - Setelah berminggu-minggu melakukan pembersihan ranjau dengan susah payah, pasukan Ukraina akhirnya berhasil menembus pertahanan pertama Rusia di dekat Zaporizhzhia. Kini mereka berharap bisa menekan garis pertahanan kedua yang lebih lemah.

Jenderal Ukraina yang memimpin serangan balasan di wilayah selatan, Oleksandr Tarnavskiy, memperkirakan Rusia telah mencurahkan 60% waktu dan sumber dayanya untuk membangun garis pertahanan pertama dan masing-masing hanya 20% untuk membangun garis pertahanan kedua dan ketiga karena Moskow tidak memperkirakan pasukan Ukraina akan berhasil melewatinya.

“Kami sekarang berada di antara garis pertahanan pertama dan kedua,” katanya, berbicara kepada Observer dalam wawancara pertamanya sejak penerobosan tersebut.

Ia mengatakan pasukan Ukraina kini berusaha keluar dari kedua garis yang berhasil diterobos dan mengkonsolidasikan kekuasaan mereka di wilayah yang direbut dalam pertempuran baru-baru ini.

“Di tengah serangan, kami sekarang menyelesaikan penghancuran unit musuh yang melindungi mundurnya pasukan Rusia di belakang garis pertahanan kedua mereka,” ujarnya seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (3/9/2023).



Ladang ranjau yang luas menjebak pasukan Ukraina selama berminggu-minggu ketika pasukan infanteri perlahan-lahan membersihkan rute penyerangan dengan berjalan kaki. Pasukan Rusia di belakangnya hanya berdiri dan menunggu tentara Ukraina, menyerang kendaraan dengan peluru dan drone.

Namun kini penghalang tersebut telah dilewati, Rusia terpaksa melakukan manuver, dan Ukraina kembali menggunakan tank dan kendaraan lapis baja lainnya. Sebagai tanda bahwa Moskow merasakan tekanan, mereka telah mengerahkan kembali pasukannya ke wilayah tersebut dari garis depan di Ukraina – Kherson di barat dan Lyman di timur laut – dan juga dari dalam wilayah Rusia.

“Musuh sedang menarik cadangan, tidak hanya dari Ukraina tapi juga dari Rusia. Namun cepat atau lambat, Rusia akan kehabisan prajurit terbaiknya. Ini akan memberi kami dorongan untuk menyerang lebih banyak dan lebih cepat,” ujar Tarnavskiy.

“Semuanya ada di depan kita,” ia menambahkan.



Sebagai spesialis tank melalui pelatihan, Tarnavskiy telah membangun rekam jejak yang mengesankan dalam melawan pasukan Rusia sejak mereka melintasi perbatasan pada tahun 2022. September lalu, ia diangkat menjadi komandan pasukan yang berjuang untuk membebaskan Kherson; dua bulan kemudian kota itu dibebaskan.

Ada harapan untuk kemajuan pesat serupa dalam serangan balasan musim panas, yang bertujuan untuk menyerang Laut Azov, memotong pasukan Rusia di Kherson dan menduduki Crimea dengan pasukan lain dan memutus jalur pasokan mereka.

Sebaliknya, upaya tersebut terhenti selama berbulan-bulan, dengan jumlah korban yang meningkat namun garis depan tampaknya tidak bergerak, sehingga menimbulkan ketidakpuasan dan kritik di negara-negara barat yang telah menyediakan senjata dan pelatihan.

Tarnavskiy mengabaikan kritik itu, dengan mengatakan dia lebih suka menilai suatu pekerjaan setelah selesai dan berterima kasih kepada Inggris dan sekutu lainnya atas dukungan mereka dalam pelatihan dan persenjataan, termasuk tank Challenger yang sudah berada di lapangan.

“Ketika kami memulai serangan balasan kami menghabiskan lebih banyak waktu dari yang kami perkirakan untuk menjinakkan ranjau di wilayah tersebut,” akunya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More