7 Senjata Andalan Militer Iran, Baik Ciptaan Sendiri Maupun dari Negara Lain

Sabtu, 02 September 2023 - 15:24 WIB
Iran mengembangkan banyak senjata. Foto/Reuters
TEHERAN - Senjata militer Iran baik yang merupakan ciptaan sendiri atau didapat dari negara lain yang berada dalam daftar ini memang terkenal berbahaya. Bahkan sebagai pesaing, AS cukup khawatir bila negara timur Tengah ini memiliki senjata tersebut.

Meskipun Iran bukanlah negara modern yang dipenuhi berbagai senjata militer canggih macam Rusia dan AS, namun negara ini terbilang memiliki perkembangan industri militer yang luar biasa dalam beberapa dekade.

Bahkan Iran disebut-sebut memiliki gudang persenjataan yang cukup besar dan beragam di Timur Tengah. Terutama untuk rudal yang dimiliki, baik termasuk jenis balistik maupun jelajah.

Selain itu, Iran juga merupakan pusat utama proliferasi senjata, memasok kelompok mitra/proksi seperti Hizbullah dan rezim al-Assad di Suriah dengan pasokan rudal dan roket, serta kemampuan produksi lokal. Berikut ini sejumlah senjata andalan militer Iran yang cukup berbahaya.

Senjata Andalan Militer Iran

1. Sistem Rudal S-300

S-300 merupakan sistem rudal yang diproduksi oleh NPO Almaz asal Rusia. Sistem rudal ini tercatat telah ada di Iran sejak tahun 1012 lalu, kemunculan senjata mematikan era Uni Soviet itu besar kemungkinan berasal dari jalur ilegal.



Sistem rudal S-300 sendiri adalah peluncur rudal dari darat ke udara yang punya radar pengintai jarak jauh. Dari senjata ini juga Iran membuat sistem Bavar 373 yang kemampuannya diklaim punya kemampuan yang sama dengan sistem rudal asal Rusia tersebut.



2. Sisten Rudal Tactical Sayyad

Sistem rudal yang baru saja diumumkan oleh Iran pada 2023 ini menjadi salah satu andalan negara tersebut. Sistem ini punya kemampuan canggih untuk mendeteksi sekaligus menyerang secara simultan.

Menteri Pertahanan Iran mengklaim bahwa sistem rudal lokal ini mampu mendeteksi hingga 24 target dalam jarak 180 km, sekaligus menyerang 6 hingga 12 target tersebut dalam radius 120 km.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More