AS Sebut Pasukan Ukraina Buat Kemajuan Penting di Zaporizhzhia
Sabtu, 02 September 2023 - 09:36 WIB
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan pasukan Ukraina telah mencapai kemajuan penting dalam upaya mereka melawan posisi Rusia yang dijaga ketat di selatan negara itu. Menurut juru bicara keamanan Gedung Putih , John Kirby, kemajuan tersebut terjadi dalam 72 jam terakhir di selatan Zaporizhzhia.
Kirby mengatakan Kiev sendiri telah mengakui bahwa dorongan di wilayah selatan – yang bertujuan untuk membagi koridor darat Rusia ke Krimea – berjalan lebih lambat dari yang diperkirakan.
“Mereka telah mencapai beberapa keberhasilan melawan lini kedua pertahanan Rusia,” katanya seperti dikutip dari BBC, Sabtu (2/9/2023).
Awal pekan ini, militer Ukraina mengatakan telah merebut desa Robotyne di wilayah Zaporizhzhia.
Di timur laut, Rusia mengerahkan pasukannya untuk merebut kembali wilayah yang telah dibebaskan Ukraina di sebelah timur Kharkiv.
Di selatan, Rusia diyakini telah membangun sistem parit dan terowongan yang rumit, yang dilindungi oleh ladang ranjau, serta posisi artileri dan apa yang disebut penghalang beton anti-tank "gigi naga".
Kiev melancarkan serangan balasannya setelah mendapatkan senjata yang lebih canggih dari sekutu Baratnya dan mempersiapkan batalion penyerangan.
Namun kemajuannya berjalan lambat dan Kiev terus mendesak negara-negara NATO untuk mengirimkan tank, peralatan ranjau dan pesawat tempur – terutama jet tempur F-16 buatan AS.
Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan kepada CNN bahwa pasukan Kiev terus bergerak maju, namun ini adalah perjuangan yang sulit.
Kuleba pun menyuarakan kekesalannya terhadap mereka yang mengkritik kecepatan serangan balasan Ukraina.
“Saya akan merekomendasikan semua kritikus untuk tutup mulut, datang ke Ukraina dan mencoba membebaskan satu sentimeter persegi,” katanya pada pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Spanyol.
Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022. Pasukan Rusia telah merebut semenanjung Crimea dan sebagian besar wilayah Donbas di Ukraina pada tahun 2014.
Presiden Putin mengatakan kepada murid-murid sebuah sekolah pada hari Jumat, yang menjad awal tahun ajaran, bahwa kemenangan Rusia dalam Perang Dunia Kedua membuktikan bahwa negara mereka tidak terkalahkan.
“Saya mengerti mengapa kita memenangkan Perang Patriotik Hebat,” katanya dalam ceramah yang dirancang untuk memperkuat patriotisme di sekolah.
"Tidak mungkin mengalahkan negara seperti ini dengan sikap seperti ini. Kita benar-benar tak terkalahkan. Dan kita sekarang sama saja," tegasnya.
Apa yang disebut "percakapan penting" Kremlin diperkenalkan di sekolah-sekolah setelah invasi besar-besaran Rusia dimulai.
Militer Rusia juga mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka telah menempatkan sistem rudal nuklir strategis baru, yang disebut Sarmat, “untuk tugas tempur”.
Sarmat adalah rudal jarak jauh yang memiliki banyak hulu ledak. Meksi begitu, oengerahan mereka belum dikonfirmasi secara independen.
Kirby mengatakan Kiev sendiri telah mengakui bahwa dorongan di wilayah selatan – yang bertujuan untuk membagi koridor darat Rusia ke Krimea – berjalan lebih lambat dari yang diperkirakan.
“Mereka telah mencapai beberapa keberhasilan melawan lini kedua pertahanan Rusia,” katanya seperti dikutip dari BBC, Sabtu (2/9/2023).
Awal pekan ini, militer Ukraina mengatakan telah merebut desa Robotyne di wilayah Zaporizhzhia.
Di timur laut, Rusia mengerahkan pasukannya untuk merebut kembali wilayah yang telah dibebaskan Ukraina di sebelah timur Kharkiv.
Di selatan, Rusia diyakini telah membangun sistem parit dan terowongan yang rumit, yang dilindungi oleh ladang ranjau, serta posisi artileri dan apa yang disebut penghalang beton anti-tank "gigi naga".
Kiev melancarkan serangan balasannya setelah mendapatkan senjata yang lebih canggih dari sekutu Baratnya dan mempersiapkan batalion penyerangan.
Namun kemajuannya berjalan lambat dan Kiev terus mendesak negara-negara NATO untuk mengirimkan tank, peralatan ranjau dan pesawat tempur – terutama jet tempur F-16 buatan AS.
Pada hari Kamis, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan kepada CNN bahwa pasukan Kiev terus bergerak maju, namun ini adalah perjuangan yang sulit.
Kuleba pun menyuarakan kekesalannya terhadap mereka yang mengkritik kecepatan serangan balasan Ukraina.
“Saya akan merekomendasikan semua kritikus untuk tutup mulut, datang ke Ukraina dan mencoba membebaskan satu sentimeter persegi,” katanya pada pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Spanyol.
Baca Juga
Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022. Pasukan Rusia telah merebut semenanjung Crimea dan sebagian besar wilayah Donbas di Ukraina pada tahun 2014.
Presiden Putin mengatakan kepada murid-murid sebuah sekolah pada hari Jumat, yang menjad awal tahun ajaran, bahwa kemenangan Rusia dalam Perang Dunia Kedua membuktikan bahwa negara mereka tidak terkalahkan.
“Saya mengerti mengapa kita memenangkan Perang Patriotik Hebat,” katanya dalam ceramah yang dirancang untuk memperkuat patriotisme di sekolah.
"Tidak mungkin mengalahkan negara seperti ini dengan sikap seperti ini. Kita benar-benar tak terkalahkan. Dan kita sekarang sama saja," tegasnya.
Baca Juga
Apa yang disebut "percakapan penting" Kremlin diperkenalkan di sekolah-sekolah setelah invasi besar-besaran Rusia dimulai.
Militer Rusia juga mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka telah menempatkan sistem rudal nuklir strategis baru, yang disebut Sarmat, “untuk tugas tempur”.
Sarmat adalah rudal jarak jauh yang memiliki banyak hulu ledak. Meksi begitu, oengerahan mereka belum dikonfirmasi secara independen.
(ian)
tulis komentar anda