10 Sisi Gelap Perang Korea, Salah Satunya 20% Penduduk Korut Meninggal
Sabtu, 02 September 2023 - 05:35 WIB
Baca Juga
2. AS Akan Melakukan Nuklir terhadap Tiongkok dan Korea Utara
Foto/Wikipedia
Saat pecahnya Perang Korea, Jenderal Douglas MacArthur diangkat menjadi komandan pasukan PBB. Dia adalah seorang jenderal yang sangat dihormati yang telah bertugas dalam Perang Dunia II dengan prestasi dan kehormatan tertinggi.
Dia dikenal karena taktik agresif dan kemauannya untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk menang. Pada bulan September 1950, MacArthur melancarkan serangan berani yang mendorong tentara Korea Utara kembali melewati garis paralel ke-38. Ketika pasukan PBB maju, MacArthur mulai mempertimbangkan penggunaan bom atom untuk mengakhiri perang dan mencegah Tiongkok terlibat lebih jauh.
Rencananya adalah menjatuhkan bom atom di Tiongkok dan Korea Utara dan menghalangi pemerintah komunis untuk berpartisipasi dalam perang. Hal ini akan mengubah sejarah sepenuhnya, dan Tiongkok mungkin bukan kekuatan global yang besar saat ini. Namun, Presiden Truman menentangnya. Ia percaya bahwa penggunaan senjata atom akan menjadi preseden yang berbahaya, dan ia tidak mau mengambil risiko perang besar-besaran dengan Tiongkok.
Akibatnya, Truman memecat MacArthur dari jabatannya pada bulan April 1951. Meskipun tindakan MacArthur selama Perang Korea kontroversial, tindakannya taktik agresif membantu membalikkan keadaan perang demi kepentingan pasukan PBB.
3. Pengeboman Hanya Berhenti Ketika Tidak Ada yang Tersisa untuk Dihancurkan
Foto/Wikipedia
Salah satu aspek perang yang paling brutal adalah meluasnya penggunaan bom. Seluruh desa hancur, dan warga sipil sering kali terbunuh. Dan pengeboman terus berlanjut hingga tidak ada lagi yang bisa dihancurkan.
tulis komentar anda