Inefisiensi dan Buruknya Birokrasi Perparah Dampak Banjir di China
Jum'at, 01 September 2023 - 10:52 WIB
Sejumlah warga China mengecam Ni Yuefeng karena komentarnya yang "sangat tidak tahu malu."
Mereka marah karena air banjir dialihkan ke daerah pedesaan dan daerah tertinggal demi melindungi proyek infrastruktur pemerintahan Xi Jinping–Kawasan Baru Xiong’an yang diproyeksikan menjadi ibu kota birokrasi kedua.
Menteri Sumber Daya Air China Li Guoying menggemakan pandangan Ni, dan menyerukan masyarakat pedesaan untuk bersama-sama menyelamatkan bandara Xiong’an dan Beijing. Hal ini mengungkap kesenjangan yang lebih besar antara perkotaan dan pedesaan China, serta prioritas rezim PKC yang salah sasaran.
Selama ini, ada anggapan bahwa daerah-daerah pedesaan cenderung diabaikan pemerintah pusat China dalam hal pembagian sumber daya dan pelaksanaan pembangunan. "Hebei hanya dimanfaatkan oleh Beijing," tulis salah satu pengguna Weibo.
"Meski nyawa manusia tidak ternilai harganya, ternyata beberapa nyawa dianggap lebih berharga dibandingkan yang lain," tulis salah satu warganet di Zhihu, platform media sosial mirip Reddit.
Masyarakat yang terkena dampak secara terbuka mengkritik pemerintahan Xi Jinping atas banjir yang terjadi saat ini. Seorang mahasiswa bernama David Zhang mengungkapkan "rasa frustrasi yang luar biasa" terhadap pemerintah.
"Banjir ini disebabkan oleh upaya pemerintah untuk menyelamatkan masyarakat Beijing dan juga Xiongan, karena status mereka dianggap lebih tinggi," katanya.
Xi Jinping tidak muncul di depan umum selama berminggu-minggu, meski banjir besar terus merusak kehidupan warga terdampak. Sang presiden terlihat menghadiri upacara Komisi Militer Pusat ketika sebagian besar wilayah barat laut China tenggelam.
Mereka marah karena air banjir dialihkan ke daerah pedesaan dan daerah tertinggal demi melindungi proyek infrastruktur pemerintahan Xi Jinping–Kawasan Baru Xiong’an yang diproyeksikan menjadi ibu kota birokrasi kedua.
Menteri Sumber Daya Air China Li Guoying menggemakan pandangan Ni, dan menyerukan masyarakat pedesaan untuk bersama-sama menyelamatkan bandara Xiong’an dan Beijing. Hal ini mengungkap kesenjangan yang lebih besar antara perkotaan dan pedesaan China, serta prioritas rezim PKC yang salah sasaran.
Frustrasi dan Marah
Selama ini, ada anggapan bahwa daerah-daerah pedesaan cenderung diabaikan pemerintah pusat China dalam hal pembagian sumber daya dan pelaksanaan pembangunan. "Hebei hanya dimanfaatkan oleh Beijing," tulis salah satu pengguna Weibo.
"Meski nyawa manusia tidak ternilai harganya, ternyata beberapa nyawa dianggap lebih berharga dibandingkan yang lain," tulis salah satu warganet di Zhihu, platform media sosial mirip Reddit.
Masyarakat yang terkena dampak secara terbuka mengkritik pemerintahan Xi Jinping atas banjir yang terjadi saat ini. Seorang mahasiswa bernama David Zhang mengungkapkan "rasa frustrasi yang luar biasa" terhadap pemerintah.
"Banjir ini disebabkan oleh upaya pemerintah untuk menyelamatkan masyarakat Beijing dan juga Xiongan, karena status mereka dianggap lebih tinggi," katanya.
Xi Jinping tidak muncul di depan umum selama berminggu-minggu, meski banjir besar terus merusak kehidupan warga terdampak. Sang presiden terlihat menghadiri upacara Komisi Militer Pusat ketika sebagian besar wilayah barat laut China tenggelam.
tulis komentar anda