Biadab, Israel Bunuh 172 Warga Palestina Sejak Awal Tahun 2023
Selasa, 29 Agustus 2023 - 22:06 WIB
NEW YORK - Pasukan pendudukan Israel telah membunuh 172 warga Palestina sejak awal tahun 2023, dibandingkan dengan 155 orang yang terbunuh sepanjang tahun 2022. Demikian laporan yang dikeluarkan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UN OCHA).
Laporan dua mingguan tersebut menyatakan bahwa pada tahun 2022 terjadi angka kematian tertinggi di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, sejak tahun 2005.
Laporan itu menambahkan bahwa dalam dua minggu dari tanggal 8-21 Agustus, 559 warga Palestina, termasuk setidaknya 148 anak-anak, terluka oleh pasukan Israel di Tepi Barat, termasuk 21 orang akibat tembakan peluru tajam.
“Sejak awal tahun, total 705 warga Palestina telah terluka akibat tembakan peluru tajam oleh pasukan Israel di Tepi Barat, hampir dua kali lipat jumlah pada periode yang sama pada tahun 2022, yaitu 411,” kata laporan itu seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (29/8/2023).
Laporan OCHA juga menyatakan bahwa 16 rumah dan satu bangunan pertanian telah dihancurkan dengan alasan hukuman sejak awal tahun 2023, dibandingkan dengan 14 bangunan pada tahun 2022 dan tiga bangunan pada tahun 2021.
“Penghancuran yang bersifat hukuman adalah bentuk hukuman kolektif dan karenanya merupakan tindakan ilegal menurut hukum internasional,” jelas laporan itu.
“Pasukan Israel membatasi pergerakan warga Palestina di berbagai lokasi di Tepi Barat, mengganggu akses ribuan warga Palestina terhadap mata pencaharian dan layanan,” laporan itu menambahkan.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa otoritas pendudukan Israel telah melakukan 41 pembongkaran/penyitaan terhadap 22 sekolah di Area C Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak tahun 2010, dengan alasan kurangnya izin mendirikan bangunan.
Laporan dua mingguan tersebut menyatakan bahwa pada tahun 2022 terjadi angka kematian tertinggi di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, sejak tahun 2005.
Laporan itu menambahkan bahwa dalam dua minggu dari tanggal 8-21 Agustus, 559 warga Palestina, termasuk setidaknya 148 anak-anak, terluka oleh pasukan Israel di Tepi Barat, termasuk 21 orang akibat tembakan peluru tajam.
“Sejak awal tahun, total 705 warga Palestina telah terluka akibat tembakan peluru tajam oleh pasukan Israel di Tepi Barat, hampir dua kali lipat jumlah pada periode yang sama pada tahun 2022, yaitu 411,” kata laporan itu seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (29/8/2023).
Laporan OCHA juga menyatakan bahwa 16 rumah dan satu bangunan pertanian telah dihancurkan dengan alasan hukuman sejak awal tahun 2023, dibandingkan dengan 14 bangunan pada tahun 2022 dan tiga bangunan pada tahun 2021.
“Penghancuran yang bersifat hukuman adalah bentuk hukuman kolektif dan karenanya merupakan tindakan ilegal menurut hukum internasional,” jelas laporan itu.
“Pasukan Israel membatasi pergerakan warga Palestina di berbagai lokasi di Tepi Barat, mengganggu akses ribuan warga Palestina terhadap mata pencaharian dan layanan,” laporan itu menambahkan.
Laporan tersebut juga mengatakan bahwa otoritas pendudukan Israel telah melakukan 41 pembongkaran/penyitaan terhadap 22 sekolah di Area C Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak tahun 2010, dengan alasan kurangnya izin mendirikan bangunan.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda