Korea Utara Kecam Rencana Jahat AS terhadap Ukraina

Selasa, 29 Agustus 2023 - 05:15 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen duduk di jet tempur F-16 di Pangkalan Udara Skrydstrup di Vojens, Denmark, 20 Agustus 2023. Foto/Ritzau Scanpix/Mads Claus Rasmussen/REUTERS
PYONGYANG - Rencana pengiriman pesawat tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS) ke Ukraina membuat dunia semakin dekat dengan perang nuklir antara Washington dan Moskow.

Peringatan itu diungkapkan Korea Utara (Korut) pada Senin (28/8/2023).

“Keputusan mereka untuk memasok jet tempur adalah tindakan anti-perdamaian yang memicu perang berkepanjangan dan benar-benar menghancurkan perdamaian dan stabilitas regional,” tegas Institut Studi Internasional Pyongyang dalam pernyataan yang disiarkan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah.



Lembaga ini kemudian mengkritik “niat jahat Washington untuk membawa kekalahan strategis bagi Rusia dengan cara apa pun.”

“Kenyataannya dengan jelas membuktikan bahwa AS adalah penjahat utama yang menghalangi penyelesaian perselisihan secara damai dan mendorong seluruh Eropa ke dalam wadah perang nuklir yang mengerikan dengan menghasut para pengikutnya untuk memberikan Ukraina berbagai jenis senjata mematikan,” ungkap pernyataan tersebut.

Pekan lalu, Belanda, Denmark, dan Norwegia setuju menyumbangkan F-16 ke Ukraina, dimana militer berharap dapat menyelamatkan serangan yang sedang berlangsung, yang sejauh ini gagal menghasilkan wilayah yang signifikan.

Meskipun AS menolak menyumbangkan pesawatnya sendiri, Pentagon mengatakan Ukraina akan memulai pelatihan menerbangkan F-16 di Arizona pada bulan Oktober.



Pesawat-pesawat tersebut telah lama masuk dalam daftar keinginan Kiev, bersama dengan rudal jarak jauh dan sistem pertahanan udara canggih.

Rusia telah berulang kali menekankan pengiriman senjata Barat ke Ukraina membuat anggota NATO semakin dekat untuk melakukan konfrontasi terbuka dengan Moskow.

Korea Utara menolak mengutuk Rusia atas operasi militernya di Ukraina dan secara konsisten menuduh Amerika Serikat yang memicu krisis tersebut.

Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu melakukan perjalanan mendadak ke Pyongyang bulan lalu, di mana dia bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More