10 Pemimpin Aliran Sesat Paling Terkenal, dari Sekte Seks hingga Penganut Kiamat

Senin, 28 Agustus 2023 - 20:35 WIB
Shoko Asahara dikenal sebagai pemimpin sekte sesat di Jepang. Foto/Reuters
TOKYO - Kejam dan mengerikan kerap digambarkan dengan para pemimpin aliran sesat di berbagai belahan dunia. Tapi, mereka memiliki permainan retorika dan psikologis yang kuat sehingga mampu mempengaruhi pengikutnya.

Hal yang menarik tentang aliran sesat adalah betapa kacau dan meyakinkannya aliran sesat itu. Mereka bermain-main dengan psikologi seseorang dan begitu cuci otak terjadi, akan sangat sulit meyakinkan korbannya.

Fakta bahwa satu orang mampu mencuci otak hingga 1000 orang dan bahkan sampai kehilangan kesadaran akan realitas dan apa yang baik atau buruk, agak menakutkan. Ironisnya, hal yang menarik adalah mentalitas berpikir kelompok yang tampaknya dikuasai oleh setiap aliran sesat.

Hal ini dilakukan dengan sangat baik sehingga para korban bahkan tidak pernah berpikir bahwa mereka sendiri adalah korban. Faktanya, mereka menganggap orang yang tidak menganut doktrin yang sama dengan mereka adalah orang yang salah.

Berikut adalah 10 pemimpin aliran sesat yang paling terkenal dan paling mematikan.

1. Jim Jones





Foto/Wikipedia

Melansir discoverwalks, Jim Jones bukan hanya seorang pemimpin aliran sesat. Dia adalah lambang kejahatan dan orang gila yang bersembunyi di balik karisma dan dominasi fisik. Pengaruhnya begitu kuat sehingga ia meyakinkan para pengikutnya untuk meninggalkan barang-barang duniawi mereka dan pindah ke Jonestown, yang merupakan sebuah kompleks di Guyana.

Dia menamai gerejanya Peoples Temple dan pada suatu saat, Anggota Kongres AS, Leo Ryan memimpin delegasi untuk menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia yang telah dilaporkan. Namun, dia dan empat orang lainnya dibunuh oleh pengikut Jone.

Seolah-olah ini belum cukup, dia memerintahkan bunuh diri massal terhadap lebih dari 900 anggota aliran sesat, termasuk 300 anak-anak. Mereka meninggal karena meminum Kool-Aid yang dicampur dengan sianida. Dia juga mengambil nyawanya. Pencucian otak terjadi terlalu banyak di sini dan sayangnya, tidak banyak yang bisa dilakukan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More