Kapal Perang Raksasa dan Termahal AS Akan Dipersenjatai Rudal Hipersonik
Kamis, 24 Agustus 2023 - 13:46 WIB
Berdasarkan situs web US Naval History, NavSource.org, USS Zumwalt adalah kapal perusak berpeluru kendali siluman generasi berikutnya. Kapal ini dibangun agar multifungsi dan dapat digunakan dalam berbagai peran.
USS Zumwalt sebelumnya telah dikritik oleh media, seperti Huffington Post, karena besarnya biaya yang dikeluarkan untuk kapal tersebut dan oleh Business Insider karena berbagai masalah teknis yang dihadapi kapal perusak tersebut.
Namun, masalah terakhir ini akan diatasi.
Mengutip laporan USNI, Kamis (24/8/2023), Advanced Gun Systems kembar 155 mm di dalam USS Zumwalt akan diganti dengan empat tabung rudal 87 inci, masing-masing tabung berisi tiga Common Hypersonic Glide Bodies (C-HGB).
Angkatan Laut berencana memasang senjata dan kapal dapat dikerahkan pada tahun 2025.
USNI mengutip pernyataan petinggi Angkatan Laut AS; Wakil Laksamana Johnny Wolfe, “Kita sedang membicarakan tentang penerapan sistem ini pada DDG-1000 pada tahun 2025, yaitu tiga tahun dari sekarang.”
Namun, Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS dilaporkan mempertanyakan jangka waktu tersebut dan menyatakan bahwa mungkin diperlukan waktu lebih lama lagi sebelum kapal tersebut siap dikerahkan.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
USS Zumwalt sebelumnya telah dikritik oleh media, seperti Huffington Post, karena besarnya biaya yang dikeluarkan untuk kapal tersebut dan oleh Business Insider karena berbagai masalah teknis yang dihadapi kapal perusak tersebut.
Namun, masalah terakhir ini akan diatasi.
Mengutip laporan USNI, Kamis (24/8/2023), Advanced Gun Systems kembar 155 mm di dalam USS Zumwalt akan diganti dengan empat tabung rudal 87 inci, masing-masing tabung berisi tiga Common Hypersonic Glide Bodies (C-HGB).
Angkatan Laut berencana memasang senjata dan kapal dapat dikerahkan pada tahun 2025.
USNI mengutip pernyataan petinggi Angkatan Laut AS; Wakil Laksamana Johnny Wolfe, “Kita sedang membicarakan tentang penerapan sistem ini pada DDG-1000 pada tahun 2025, yaitu tiga tahun dari sekarang.”
Namun, Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS dilaporkan mempertanyakan jangka waktu tersebut dan menyatakan bahwa mungkin diperlukan waktu lebih lama lagi sebelum kapal tersebut siap dikerahkan.
Lihat Juga: Cara Mohammed bin Salman Ubah Tatanan Dunia: Jinakkan AS Pakai Minyak, Berdamai dengan Iran
(mas)
tulis komentar anda