Kronologi Pesawat Jatuh Diduga Tewaskan Bos Wagner Prigozhin, Jet Turun Dramatis
Kamis, 24 Agustus 2023 - 08:03 WIB
MOSKOW - Bos tentara bayaran Wagner Gorup Yevgeny Prigozhin dilaporkan menjadi satu dari 10 orang yang tewas dalam jatuhnya pesawat jet pribadi di Tver, Rusia, Rabu kemarin. Situs FlightRadar24 merangkum kronologi kecelakaan pesawat Embraer Legacy 600 tersebut.
Menurut data pelacakan FlightRadar24, pesawat tersebut mengalami "penurunan dramatis" di saat-saat terakhirnya.
Badan Transportasi Udara Federal Rusia telah mengonfirmasi bahwa Prigozhin berada di dalam pesawat yang jatuh.
Sebuah saluran di Telegram yang terkait dengan Wagner Group menuduh sistem pertahanan udara Rusia yang menembak jatuh pesawat tersebut.
Kronologi Kecelakaan Pesawat yang Diduga Tewaskan Priogzhin
Menurut FlightRadar24, situs Swedia yang menyediakan pelacakan pesawat secara real-time, pesawat Embraer Legacy 600 yang terbang dari Moskow ke St Petersburg mulai terbang mendatar di ketinggian 28.000 kaki pada pukul 18.10 waktu lokal.
Situs tersebut mampu mengumpulkan data lain seperti ketinggian, kecepatan, dan laju vertikal, yang memberikan beberapa wawasan tentang momen-momen terakhir penerbangan.
Pesawat yang bernomor registrasi RA-02795 itu kemudian melanjutkan perjalanan dengan kecepatan yang konsisten selama beberapa menit sebelum kecepatan vertikalnya mulai menurun “secara dramatis".
Pesawat berhenti mengirimkan informasi tentang posisinya sekitar pukul 18.11 waktu lokal.
Pada menit-menit terakhirnya, pesawat juga melakukan pendakian dan penurunan yang bervariasi dalam penerbangannya, dan pada satu titik melompat di atas 30.000 kaki sebelum turun lagi.
Tepat sebelum data akhir diterima pada pukul 18.20, pesawat turun dengan kecepatan sekitar 8.000 kaki per menit.
Tak lama setelah itu muncul laporan bahwa pesawat itu jatuh.
Sebagai mantan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, hubungan Prigozhin dan kepemimpinan Kremlin mulai memburuk awal tahun ini karena isu keterlibatan Wagner Group dalam perang Rusia di Ukraina.
Pada bulan Juni, ketegangan memuncak ketika Prigozhin memimpin pasukannya melakukan kudeta 24 jam menuju Moskow, yang akhirnya berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata yang mencakup pengasingan Prigozhin ke Belarusia.
Ketika Prigozhin dilaporkan menjadi bagian dari 10 orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut, muncul dugaan bahwa itu adalah operasi pembunuhan atas perintah Presiden Putin.
Laporan media lokal menyebutkan bahwa pesawat kedua milik petinggi Wagner Group juga sedang terbang di Rusia pada saat kecelakaan terjadi dan dilaporkan mendarat dengan selamat di bandara dekat Moskow.
Jika laporan kematian Prigozhin benar, kemungkinan besar hal itu akan menambah kekacauan bagi Putin, yang kemungkinan besar akan menghadapi upaya "balas dendam" dari tentara bayaran Wagner. Demikian analisa Anton Gerashchenko, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
“Seruan untuk membalas dendam terhadap para pembunuh memenuhi ruang obrolan di saluran Prigozhin. Penegak hukum di dua wilayah telah disiagakan,” tulis Gerashchenko di media sosial X.
Namun, mantan perwira Badan Intelijen Pertahanan (DIA) Amerika Serikat Rebekah Koffler mengatakan selama panggilan telepon dengan Newsweek pada Rabu bahwa kematian Prigozhin membuat Putin terlihat lebih kuat di hadapan rakyat Rusia.
“Jika Prigozhin benar-benar mati, semua orang akan memahami bahwa ini adalah balasan atas pembangkangan, karena mengkritik militer Rusia, dan hal ini mengirimkan sinyal kepada oposisi potensial bahwa Putin akan mengejar dan melenyapkan Anda di mana pun Anda berada—baik Anda berada di Afrika atau di mana pun," ujarnya.
Menurut data pelacakan FlightRadar24, pesawat tersebut mengalami "penurunan dramatis" di saat-saat terakhirnya.
Badan Transportasi Udara Federal Rusia telah mengonfirmasi bahwa Prigozhin berada di dalam pesawat yang jatuh.
Sebuah saluran di Telegram yang terkait dengan Wagner Group menuduh sistem pertahanan udara Rusia yang menembak jatuh pesawat tersebut.
Kronologi Kecelakaan Pesawat yang Diduga Tewaskan Priogzhin
Pukul 18.10
Menurut FlightRadar24, situs Swedia yang menyediakan pelacakan pesawat secara real-time, pesawat Embraer Legacy 600 yang terbang dari Moskow ke St Petersburg mulai terbang mendatar di ketinggian 28.000 kaki pada pukul 18.10 waktu lokal.
Situs tersebut mampu mengumpulkan data lain seperti ketinggian, kecepatan, dan laju vertikal, yang memberikan beberapa wawasan tentang momen-momen terakhir penerbangan.
Pukul 18.11
Pesawat yang bernomor registrasi RA-02795 itu kemudian melanjutkan perjalanan dengan kecepatan yang konsisten selama beberapa menit sebelum kecepatan vertikalnya mulai menurun “secara dramatis".
Pesawat berhenti mengirimkan informasi tentang posisinya sekitar pukul 18.11 waktu lokal.
Pada menit-menit terakhirnya, pesawat juga melakukan pendakian dan penurunan yang bervariasi dalam penerbangannya, dan pada satu titik melompat di atas 30.000 kaki sebelum turun lagi.
Pukul 18.20
Tepat sebelum data akhir diterima pada pukul 18.20, pesawat turun dengan kecepatan sekitar 8.000 kaki per menit.
Tak lama setelah itu muncul laporan bahwa pesawat itu jatuh.
Sebagai mantan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, hubungan Prigozhin dan kepemimpinan Kremlin mulai memburuk awal tahun ini karena isu keterlibatan Wagner Group dalam perang Rusia di Ukraina.
Pada bulan Juni, ketegangan memuncak ketika Prigozhin memimpin pasukannya melakukan kudeta 24 jam menuju Moskow, yang akhirnya berakhir dengan kesepakatan gencatan senjata yang mencakup pengasingan Prigozhin ke Belarusia.
Ketika Prigozhin dilaporkan menjadi bagian dari 10 orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut, muncul dugaan bahwa itu adalah operasi pembunuhan atas perintah Presiden Putin.
Laporan media lokal menyebutkan bahwa pesawat kedua milik petinggi Wagner Group juga sedang terbang di Rusia pada saat kecelakaan terjadi dan dilaporkan mendarat dengan selamat di bandara dekat Moskow.
Jika laporan kematian Prigozhin benar, kemungkinan besar hal itu akan menambah kekacauan bagi Putin, yang kemungkinan besar akan menghadapi upaya "balas dendam" dari tentara bayaran Wagner. Demikian analisa Anton Gerashchenko, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
“Seruan untuk membalas dendam terhadap para pembunuh memenuhi ruang obrolan di saluran Prigozhin. Penegak hukum di dua wilayah telah disiagakan,” tulis Gerashchenko di media sosial X.
Namun, mantan perwira Badan Intelijen Pertahanan (DIA) Amerika Serikat Rebekah Koffler mengatakan selama panggilan telepon dengan Newsweek pada Rabu bahwa kematian Prigozhin membuat Putin terlihat lebih kuat di hadapan rakyat Rusia.
“Jika Prigozhin benar-benar mati, semua orang akan memahami bahwa ini adalah balasan atas pembangkangan, karena mengkritik militer Rusia, dan hal ini mengirimkan sinyal kepada oposisi potensial bahwa Putin akan mengejar dan melenyapkan Anda di mana pun Anda berada—baik Anda berada di Afrika atau di mana pun," ujarnya.
(mas)
tulis komentar anda