China Murka Jepang akan Buang Air Limbah Nuklir Fukushima ke Laut
Rabu, 23 Agustus 2023 - 20:45 WIB
PLTN tersebut memproduksi 100 meter kubik air radioaktif setiap hari, untuk menjaga reaktornya agar tidak meleleh, dan TEPCO kehabisan tempat penyimpanan di lokasi.
Perusahaan bermaksud melepaskan total satu juta metrik ton air ke laut, dimulai dengan sekitar 7,800 meter kubik selama 17 hari.
Tokyo bersikeras air limbah telah diolah dan tidak menimbulkan bahaya bagi umat manusia atau kehidupan laut, namun negara tetangga Jepang tidak setuju.
Proposal pembuangan limbah ke laut telah didukung Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang mengatakan dampaknya terhadap lingkungan “dapat diabaikan”.
Menurut badan pengawas nuklir PBB, air limbah tersebut mengandung sekitar 190 becquerel tritium per liter, jauh di bawah batas 10.000 becquerel yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi baru-baru ini mengklaim air limbah tersebut cukup aman untuk diminum dan berenang. Namun dia tidak menanggapi permintaan Beijing untuk meminumnya sendiri.
“China dan pemangku kepentingan lainnya telah berulang kali menekankan jika air yang terkontaminasi nuklir di Fukushima benar-benar aman, maka Jepang tidak perlu membuangnya ke laut, dan tentu saja tidak akan membuangnya jika tidak aman,” ujar Wang kepada wartawan pada hari Selasa. .
Meskipun Beijing tidak menentukan langkah-langkah yang akan diambil sebagai tanggapannya, wilayah administratif khusus China di Hong Kong dan Makau telah mengatakan bahwa mereka akan “segera mengaktifkan” kontrol impor makanan laut Jepang, yang mencakup ikan hidup, beku, didinginkan, dan ikan kering, serta garam laut dan rumput laut.
Perusahaan bermaksud melepaskan total satu juta metrik ton air ke laut, dimulai dengan sekitar 7,800 meter kubik selama 17 hari.
Tokyo bersikeras air limbah telah diolah dan tidak menimbulkan bahaya bagi umat manusia atau kehidupan laut, namun negara tetangga Jepang tidak setuju.
Proposal pembuangan limbah ke laut telah didukung Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang mengatakan dampaknya terhadap lingkungan “dapat diabaikan”.
Menurut badan pengawas nuklir PBB, air limbah tersebut mengandung sekitar 190 becquerel tritium per liter, jauh di bawah batas 10.000 becquerel yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia.
Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi baru-baru ini mengklaim air limbah tersebut cukup aman untuk diminum dan berenang. Namun dia tidak menanggapi permintaan Beijing untuk meminumnya sendiri.
“China dan pemangku kepentingan lainnya telah berulang kali menekankan jika air yang terkontaminasi nuklir di Fukushima benar-benar aman, maka Jepang tidak perlu membuangnya ke laut, dan tentu saja tidak akan membuangnya jika tidak aman,” ujar Wang kepada wartawan pada hari Selasa. .
Meskipun Beijing tidak menentukan langkah-langkah yang akan diambil sebagai tanggapannya, wilayah administratif khusus China di Hong Kong dan Makau telah mengatakan bahwa mereka akan “segera mengaktifkan” kontrol impor makanan laut Jepang, yang mencakup ikan hidup, beku, didinginkan, dan ikan kering, serta garam laut dan rumput laut.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda