260 Kapal Penangkap Ikan China Dekati Kepulauan Galapagos, AL Ekuador Siaga

Rabu, 29 Juli 2020 - 19:33 WIB
Ilustrasi kapal-kapal yang beroperasi di perairan sekitar Kepulauan Galapagos. Foto/The Top10 News
QUITO - Armada besar yang terdiri dari sekitar 260 kapal penangkap ikan China telah terlihat di perairan sekitar Kepulauan Galapagos di lepas pantai Ekuador sejak pekan lalu. Kedatangan ratusan kapal itu membuat Angkatan Laut (AL) Ekuador siaga.

Angkatan Laut Ekuador mengaku telah meningkatkan patroli untuk memastikan kapal-kapalBeijing tidak memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE) di sekitar Kepulauan Galapagos, tempat penjelajah Inggris abad 19 Charles Darwin mengembangkan teorinya tentang evolusi.

"Kami siaga, melakukan pengawasan, berpatroli untuk menghindari insiden seperti apa yangterjadi pada 2017," kata Menteri Pertahanan Ekuador Oswaldo Jarrin dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters,Rabu (29/7/2020).

Tiga tahun lalu, sebuah kapal China ditangkap di Galápagos Marine Reserve (Cagar Alam Laut Galapagos) membawa 300 ton margasatwa laut, yang sebagian besar hiu—termasuk hiu martil—yang hampir punah.(Baca: Analisis Mampu Tidaknya China Tenggelamkan Kapal Induk AS )

"Ada koridor yang merupakan perairan internasional, di situlah armada berada," ujar Jarrin.



Galápagos—serta radius sekitar 188 mil dari perairan laut di sekitarnya—ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1978 karena satwa liar dan keanekaragaman hayati lautnya yang unik. Mengutip laporan The Guardian, Rabu (29/7/2020), armada China berada sekitar 200 mil dari nine-island archipelago di perairan internasional.

Mantan menteri lingkungan Ekuador, Yolanda Kakabadse, bersama dengan Roque Sevilla, mantan wali kota ibu kota Ekuador, Quito, mengatakan kepada The Guardian pada hari Senin bahwa mereka sedang mengembangkan "strategi perlindungan" untuk meminta armada China untuk tidak kembali, menegakkan perjanjian internasional yang melindungi migrasi spesies

dan memperluas ZEE hingga radius 350 mil dari pulau.

“Ukuran dan agresivitas armada ini terhadap spesies laut merupakan ancaman besar bagi keseimbangan spesies di Galapagos,” kata Kakabadse. Terhadap sentimen ini, Sevilla menggemakan; "Penangkapan ikan China yang tidak terkendali di tepi zona lindung merusak upaya Ekuador untuk melindungi kehidupan laut di Galapagos."

Kapal-kapal penangkap ikan China setiap tahun datang ke perairan internasional di sekitar Galapagos, tetapi pada tahun ini armadanya secara signifikan lebih besar dari sebelumnya dan telah berada dalam jangkauan pulau-pulau yang lebih dekat.

Presiden Ekuador Lenín Moreno melalui Twitter menyatakan dukungannya dalam melestarikan Kepulauan Galapagos. "Kami akan bekerja dalam posisi regional untuk mempertahankan dan melindungi ZEE di sekitar Cagar Alam Laut Galapagos, salah satu daerah penangkapan ikan terkaya dan sarang kehidupan untuk seluruh planet," tulis dia dalam bahasa Spanyol.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More