Mata-mata CIA Terungkap, Warga Negara China yang Direkrut di Italia
Jum'at, 11 Agustus 2023 - 10:55 WIB
Bulan lalu, China memperkenalkan undang-undang anti-spionase yang melarang transfer informasi apa pun yang terkait dengan keamanan dan kepentingan nasional tanpa mendefinisikan istilah-istilah tersebut.
Undang-undang baru tersebut membuat khawatir Amerika Serikat. Duta Besar Uni Eropa untuk China mengatakan pada Mei bahwa dia tidak yakin keterbukaan ekonomi China sesuai dengan undang-undang kontra-spionase.
"Kami memiliki keprihatinan atas hal itu, tentu mendorong warga untuk memata-matai satu sama lain adalah sesuatu yang sangat memprihatinkan," ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matt Miller.
“Kami memantau dengan cermat penerapan undang-undang kontra-spionase baru China seperti yang telah kami lakukan, yang seperti tertulis sangat memperluas cakupan kegiatan apa yang dianggap spionase,” ujar dia.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah menangkap dan menahan puluhan warga negara China dan asing karena dicurigai melakukan spionase, termasuk seorang eksekutif di pembuat obat Jepang Astellas Pharma pada bulan Maret.
Wartawan Australia Cheng Lei, yang dituduh China memberikan rahasia negara ke negara lain, telah ditahan sejak September 2020.
Deklarasi China bahwa mereka berada di bawah ancaman mata-mata datang ketika negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, menuduh China melakukan spionase dan serangan dunia maya. Tuduhan itu ditolak Beijing.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
Undang-undang baru tersebut membuat khawatir Amerika Serikat. Duta Besar Uni Eropa untuk China mengatakan pada Mei bahwa dia tidak yakin keterbukaan ekonomi China sesuai dengan undang-undang kontra-spionase.
"Kami memiliki keprihatinan atas hal itu, tentu mendorong warga untuk memata-matai satu sama lain adalah sesuatu yang sangat memprihatinkan," ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matt Miller.
“Kami memantau dengan cermat penerapan undang-undang kontra-spionase baru China seperti yang telah kami lakukan, yang seperti tertulis sangat memperluas cakupan kegiatan apa yang dianggap spionase,” ujar dia.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah menangkap dan menahan puluhan warga negara China dan asing karena dicurigai melakukan spionase, termasuk seorang eksekutif di pembuat obat Jepang Astellas Pharma pada bulan Maret.
Wartawan Australia Cheng Lei, yang dituduh China memberikan rahasia negara ke negara lain, telah ditahan sejak September 2020.
Deklarasi China bahwa mereka berada di bawah ancaman mata-mata datang ketika negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, menuduh China melakukan spionase dan serangan dunia maya. Tuduhan itu ditolak Beijing.
Lihat Juga: Laksamana Amerika Ketir-ketir Rusia Bakal Bantu China Pangkas Dominasi Militer AS, Begini Caranya
(sya)
tulis komentar anda