Memanas, Negara-negara Afrika Barat Siapkan Pasukan untuk Dikirim ke Niger
Jum'at, 11 Agustus 2023 - 08:41 WIB
ABUJA - Pemerintah negara-negara Afrika Barat telah mengambil langkah berikutnya dalam upaya memaksa junta yang mengambil alih kekuasaan di Niger bulan lalu untuk mencabut kudeta.
Negara-negara Afrika Barat itu memerintahkan tentaranya segera mengaktifkan pasukan siaga untuk kemungkinan dikerahkan ke Niger yang kaya uranium itu.
Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) memerintahkan pengaktifan pasukan pada Kamis (10/8/2023) dan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan masih lebih memilih pemulihan demokrasi secara damai di Niger.
ECOWAS telah mengancam akan mengirim pasukan jika pemerintah militer di Niger gagal mengembalikan kekuasaan Presiden Mohamed Bazoum pada Minggu lalu.
“Tidak ada opsi yang diambil dari meja, termasuk penggunaan kekuatan sebagai upaya terakhir,” ujar Presiden Nigeria Bola Tinubu pada Kamis setelah menjadi tuan rumah pertemuan kepala negara ECOWAS di Abuja.
Dia menambahkan, “Saya berharap melalui upaya kolektif kita, kita dapat mewujudkan resolusi damai sebagai peta jalan untuk memulihkan stabilitas dan demokrasi di Niger. Semuanya belum hilang.”
ECOWAS tidak menentukan ukuran pasukan intervensi atau negara anggota mana yang akan berpartisipasi.
Anggota ECOWAS Mali dan Burkina Faso yang ditangguhkan telah bersumpah bahwa intervensi militer terhadap Niger akan dilihat sebagai deklarasi perang terhadap mereka.
Presiden Institut Kebebasan Afrika Franklin Nyamsi memperingatkan pekan lalu dalam wawancara RT bahwa blok tersebut dapat memicu "perang dunia Afrika" jika mencoba menghapus pemerintah militer Niger dengan paksa.
Nigeria, Senegal, dan Pantai Gading termasuk di antara anggota ECOWAS yang menuntut pemulihan pemerintahan Niger sebelumnya.
Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara mengutuk penahanan Bazoum di bawah tahanan rumah sebagai "aksi teroris."
Pada pertemuan puncak Kamis di Abuja, dia mengatakan kepada wartawan, “Kami tidak menerima, kami tidak akan menerima kudeta. Para pembangkang ini harus pergi. Jika mereka tidak membiarkan Bazoum untuk dapat menjalankan mandatnya, saya pikir kita harus bergerak maju dan mengeluarkan mereka.”
Pemerintah militer Niger telah menentang tuntutan blok regional dan berjanji membela negara dari serangan asing.
Salah satu pemimpin junta, Jenderal Salifou Moody, dilaporkan meminta bantuan dari kontraktor pertahanan Rusia Wagner Group yang beroperasi di Mali, Burkina Faso, Sudan, Mozambik, dan Republik Afrika Tengah.
Dengan berakhirnya batas waktu ECOWAS pada Minggu, junta menutup wilayah udara negara itu “sampai pemberitahuan lebih lanjut.”
Negara-negara Afrika Barat itu memerintahkan tentaranya segera mengaktifkan pasukan siaga untuk kemungkinan dikerahkan ke Niger yang kaya uranium itu.
Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) memerintahkan pengaktifan pasukan pada Kamis (10/8/2023) dan mengeluarkan pernyataan yang mengatakan masih lebih memilih pemulihan demokrasi secara damai di Niger.
ECOWAS telah mengancam akan mengirim pasukan jika pemerintah militer di Niger gagal mengembalikan kekuasaan Presiden Mohamed Bazoum pada Minggu lalu.
“Tidak ada opsi yang diambil dari meja, termasuk penggunaan kekuatan sebagai upaya terakhir,” ujar Presiden Nigeria Bola Tinubu pada Kamis setelah menjadi tuan rumah pertemuan kepala negara ECOWAS di Abuja.
Dia menambahkan, “Saya berharap melalui upaya kolektif kita, kita dapat mewujudkan resolusi damai sebagai peta jalan untuk memulihkan stabilitas dan demokrasi di Niger. Semuanya belum hilang.”
ECOWAS tidak menentukan ukuran pasukan intervensi atau negara anggota mana yang akan berpartisipasi.
Anggota ECOWAS Mali dan Burkina Faso yang ditangguhkan telah bersumpah bahwa intervensi militer terhadap Niger akan dilihat sebagai deklarasi perang terhadap mereka.
Presiden Institut Kebebasan Afrika Franklin Nyamsi memperingatkan pekan lalu dalam wawancara RT bahwa blok tersebut dapat memicu "perang dunia Afrika" jika mencoba menghapus pemerintah militer Niger dengan paksa.
Nigeria, Senegal, dan Pantai Gading termasuk di antara anggota ECOWAS yang menuntut pemulihan pemerintahan Niger sebelumnya.
Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara mengutuk penahanan Bazoum di bawah tahanan rumah sebagai "aksi teroris."
Pada pertemuan puncak Kamis di Abuja, dia mengatakan kepada wartawan, “Kami tidak menerima, kami tidak akan menerima kudeta. Para pembangkang ini harus pergi. Jika mereka tidak membiarkan Bazoum untuk dapat menjalankan mandatnya, saya pikir kita harus bergerak maju dan mengeluarkan mereka.”
Pemerintah militer Niger telah menentang tuntutan blok regional dan berjanji membela negara dari serangan asing.
Salah satu pemimpin junta, Jenderal Salifou Moody, dilaporkan meminta bantuan dari kontraktor pertahanan Rusia Wagner Group yang beroperasi di Mali, Burkina Faso, Sudan, Mozambik, dan Republik Afrika Tengah.
Dengan berakhirnya batas waktu ECOWAS pada Minggu, junta menutup wilayah udara negara itu “sampai pemberitahuan lebih lanjut.”
(sya)
tulis komentar anda