4 Negara dengan Pemeluk Konghucu Terbesar di Dunia
Kamis, 03 Agustus 2023 - 14:44 WIB
Konghucu di China lebih dianggap sebagai filsafat hidup atau etika sosial yang mengatur hubungan antara manusia dan alam.
Konghucu juga bersinergi dengan agama-agama lain seperti Taoisme dan Buddha, yang disebut sebagai “tiga pengajaran”.
Korea Selatan juga termasuk negara yang sebagian besar penduduknya memeluk Konghucu.
Berdasarkan data Statista, pada tahun 2015 ada sekitar 75,6 ribu orang di Korea Selatan menganut ajaran Konfusianisme.
Namun jumlah tersebut tergolong sedikit dari satu dekade sebelumnya. Pada tahun 2005, jumlah penganut agama Konghucu pernah merosot hingga 104,58 ribu orang.
Jepang juga termasuk negara yang sebagian penduduknya menganut Konghucu. Konfusianisme atau Konghucu menjadi populer di Jepang dari abad ke-6 hingga ke-9 M dan dikenal sebagai periode Tokugawa.
Jepang merupakan negara yang berideologi sekuler dan demokratis, yang mengizinkan kebebasan beragama bagi rakyatnya asalkan tidak mengganggu ketertiban umum dan keutuhan negara.
Hal tersebut memengaruhi praktik Konghucu di Jepang. Di sana, sebagian masyarakatnya hidup berdampingan dan bahkan ada juga yang menggabungkan antara Konghucu dan ajaran Shinto.
Konghucu juga bersinergi dengan agama-agama lain seperti Taoisme dan Buddha, yang disebut sebagai “tiga pengajaran”.
2. Korea Selatan
Korea Selatan juga termasuk negara yang sebagian besar penduduknya memeluk Konghucu.
Berdasarkan data Statista, pada tahun 2015 ada sekitar 75,6 ribu orang di Korea Selatan menganut ajaran Konfusianisme.
Namun jumlah tersebut tergolong sedikit dari satu dekade sebelumnya. Pada tahun 2005, jumlah penganut agama Konghucu pernah merosot hingga 104,58 ribu orang.
3. Jepang
Jepang juga termasuk negara yang sebagian penduduknya menganut Konghucu. Konfusianisme atau Konghucu menjadi populer di Jepang dari abad ke-6 hingga ke-9 M dan dikenal sebagai periode Tokugawa.
Jepang merupakan negara yang berideologi sekuler dan demokratis, yang mengizinkan kebebasan beragama bagi rakyatnya asalkan tidak mengganggu ketertiban umum dan keutuhan negara.
Hal tersebut memengaruhi praktik Konghucu di Jepang. Di sana, sebagian masyarakatnya hidup berdampingan dan bahkan ada juga yang menggabungkan antara Konghucu dan ajaran Shinto.
tulis komentar anda