Trump Ungkap Mengapa AS Harus Tingkatkan Hubungan dengan Rusia
Selasa, 01 Agustus 2023 - 05:01 WIB
WASHINGTON - Bergaul dengan negara yang memiliki persediaan senjata nuklir terbesar di dunia adalah hal yang baik, menurut mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Trump menegaskan kembali klaimnya bahwa dia dapat meredakan konflik Ukraina dalam hitungan jam jika terpilih kembali sebagai presiden AS.
“Berita palsu membenci ketika saya mengatakan saya mengenal (Presiden Rusia Vladimir Putin) dengan baik. Mereka benci saat aku bilang aku cocok dengannya. Anda tahu, bergaul itu baik,” ujar dia kepada para pendukung pada rapat umum kampanye di Erie, Pennsylvania pada Sabtu (29/7/2023).
“Mereka memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada kita, atau hampir sama, tetapi sedikit lebih banyak dari kita,” papar dia.
Trump menambahkan, “tidak ada yang pernah membicarakannya” ketika membahas konflik Ukraina.
“AS berada dalam posisi yang sangat bodoh dan berbahaya saat ini," ungkap Trump.
Mantan pemimpin AS itu berkampanye untuk nominasi Partai Republik pada pemilihan presiden 2024, meski masalah hukumnya menumpuk.
Pekan lalu, penasihat khusus Jack Smith mengumumkan dakwaan baru terhadapnya, yang terkait dugaan kesalahan penanganan materi rahasia setelah meninggalkan jabatannya.
Trump menegaskan kembali klaimnya bahwa dia dapat meredakan konflik Ukraina dalam hitungan jam jika terpilih kembali sebagai presiden AS.
“Berita palsu membenci ketika saya mengatakan saya mengenal (Presiden Rusia Vladimir Putin) dengan baik. Mereka benci saat aku bilang aku cocok dengannya. Anda tahu, bergaul itu baik,” ujar dia kepada para pendukung pada rapat umum kampanye di Erie, Pennsylvania pada Sabtu (29/7/2023).
“Mereka memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada kita, atau hampir sama, tetapi sedikit lebih banyak dari kita,” papar dia.
Trump menambahkan, “tidak ada yang pernah membicarakannya” ketika membahas konflik Ukraina.
“AS berada dalam posisi yang sangat bodoh dan berbahaya saat ini," ungkap Trump.
Mantan pemimpin AS itu berkampanye untuk nominasi Partai Republik pada pemilihan presiden 2024, meski masalah hukumnya menumpuk.
Pekan lalu, penasihat khusus Jack Smith mengumumkan dakwaan baru terhadapnya, yang terkait dugaan kesalahan penanganan materi rahasia setelah meninggalkan jabatannya.
tulis komentar anda