5 Alasan Rakyat Bangladesh Menuntut PM Sheikh Hasina Mundur
Senin, 31 Juli 2023 - 15:45 WIB
DHAKA - Polisi di Bangladesh bentrok dengan pendukung oposisi, menembakkan gas air mata dan peluru karet saat pendukung Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) dalam beberapa hari terakhir.
Itu dikarenakan demonstran oposisi memblokir jalan-jalan utama di ibu kota Dhaka untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina. Menurut BNP, puluhan pendukungnya terluka dan lebih dari 120 anggota ditangkap.
Foto/Reuters
Ketika krisis ekonomi di negara itu memburuk di tengah meningkatnya inflasi dan krisis biaya hidup, BNP mengadakan demonstrasi besar-besaran dalam beberapa bulan terakhir dengan puluhan ribu pendukung partai turun ke jalan.
Gejolak saat ini adalah salah satu krisis politik paling serius yang dihadapi Hasina dan partai Liga Awami-nya dalam beberapa tahun terakhir.
Foto/Reuters
BNP menginginkan Perdana Menteri Hasina mundur dan untuk pemilihan berikutnya, yang jatuh tempo pada Januari 2024, diadakan di bawah pemerintahan sementara yang netral.
Itu dikarenakan demonstran oposisi memblokir jalan-jalan utama di ibu kota Dhaka untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina. Menurut BNP, puluhan pendukungnya terluka dan lebih dari 120 anggota ditangkap.
Berikut adalah 5 alasan mengapa rakyat Bangladesh menunut PM Sheikh Hasina mengundurkan diri.
1. Krisis Ekonomi
Foto/Reuters
Ketika krisis ekonomi di negara itu memburuk di tengah meningkatnya inflasi dan krisis biaya hidup, BNP mengadakan demonstrasi besar-besaran dalam beberapa bulan terakhir dengan puluhan ribu pendukung partai turun ke jalan.
Gejolak saat ini adalah salah satu krisis politik paling serius yang dihadapi Hasina dan partai Liga Awami-nya dalam beberapa tahun terakhir.
2. Menuntut Pemilu yang Dipercepat
Foto/Reuters
BNP menginginkan Perdana Menteri Hasina mundur dan untuk pemilihan berikutnya, yang jatuh tempo pada Januari 2024, diadakan di bawah pemerintahan sementara yang netral.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda