6 Kontroversi Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir, Pencetus Gerakan Perebutan Masjid Al-Aqsa
Sabtu, 29 Juli 2023 - 15:43 WIB
Hamas, kelompok bersenjata yang menguasai Gaza, mengecam kunjungan terakhir Ben-Gvir ke situs tersebut. Israel akan "memikul tanggung jawab atas serangan biadab para menterinya dan kawanan pemukim," tulis kelompok itu di Telegram.
Serbuan ke Masjid Al-Aqsa dimulai pada 2021 ,Ben-Gvir, anggota parlemen yang kontroversial itu telah mempelopori penyerbuan pemukim ke kompleks Al-Aqsa, memindahkan kantor parlementernya ke halaman di samping rumah Palestina - yang penduduknya diancam akan diusir pemukim - dan menyebut Haaretz "surat kabar Hamas".
Ben-Gvir, yang tinggal di pemukiman ilegal Kiryat Arba di kota Hebron, Palestina, mentweet pada hari Rabu, "Selamat pagi, orang-orang Israel." "Waktunya telah tiba untuk pemerintahan sayap kanan penuh. Saatnya menjadi tuan tanah di negara kita!" dia menambahkan.
Foto/Reuters
Ide politik Ben-Gvir dipengaruhi oleh Meir Kahane, seorang rabi berpengaruh, mantan anggota parlemen, dan pendiri partai Kach, yang ingin mendirikan masyarakat Yahudi murni.
Saat berusia 16 tahun, Ben-Gvir bergabung dengan Kach sebagai seorang aktivis sebelum ditetapkan sebagai kelompok teror oleh Amerika Serikat dan dilarang di Israel, ketika pada tahun 1994 seorang anggota Kach membunuh puluhan jemaah Palestina di masjid Ibrahimi di Hebron.
Ben-Gvir juga bertindak sebagai pengacara yang membela aktivis dari Lehava, sebuah kelompok anti-perbedaan ras, yang menyerukan pengusiran penuh warga Palestina dan larangan Natal. Ia memandang gereja sebagai tempat pemujaan berhala.
Pada bulan Mei, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz melontarkan gagasan untuk melabeli Lehava sebagai "kelompok teror" setelah mengorganisir pawai di Yerusalem sementara para anggotanya meneriakkan "Matilah orang Arab".
Serbuan ke Masjid Al-Aqsa dimulai pada 2021 ,Ben-Gvir, anggota parlemen yang kontroversial itu telah mempelopori penyerbuan pemukim ke kompleks Al-Aqsa, memindahkan kantor parlementernya ke halaman di samping rumah Palestina - yang penduduknya diancam akan diusir pemukim - dan menyebut Haaretz "surat kabar Hamas".
Ben-Gvir, yang tinggal di pemukiman ilegal Kiryat Arba di kota Hebron, Palestina, mentweet pada hari Rabu, "Selamat pagi, orang-orang Israel." "Waktunya telah tiba untuk pemerintahan sayap kanan penuh. Saatnya menjadi tuan tanah di negara kita!" dia menambahkan.
2. Menjadi Yahudi Radikal sejak Kecil
Foto/Reuters
Ide politik Ben-Gvir dipengaruhi oleh Meir Kahane, seorang rabi berpengaruh, mantan anggota parlemen, dan pendiri partai Kach, yang ingin mendirikan masyarakat Yahudi murni.
Saat berusia 16 tahun, Ben-Gvir bergabung dengan Kach sebagai seorang aktivis sebelum ditetapkan sebagai kelompok teror oleh Amerika Serikat dan dilarang di Israel, ketika pada tahun 1994 seorang anggota Kach membunuh puluhan jemaah Palestina di masjid Ibrahimi di Hebron.
Ben-Gvir juga bertindak sebagai pengacara yang membela aktivis dari Lehava, sebuah kelompok anti-perbedaan ras, yang menyerukan pengusiran penuh warga Palestina dan larangan Natal. Ia memandang gereja sebagai tempat pemujaan berhala.
Pada bulan Mei, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz melontarkan gagasan untuk melabeli Lehava sebagai "kelompok teror" setelah mengorganisir pawai di Yerusalem sementara para anggotanya meneriakkan "Matilah orang Arab".
3. Mendukung Pembunuhan PM Israel Yitzhak Rabin
tulis komentar anda