Ukraina ingin Para Wanita Kembali Pulang, Alasannya Mengerikan

Rabu, 26 Juli 2023 - 17:16 WIB
Seorang wanita menangis setelah melintasi perbatasan dan melarikan diri dari kekerasan di Ukraina, di Medyka, Polandia, 24 Februari 2022. Foto/REUTERS/Bryan Woolston
KIEV - Kiev mendorong wanita Ukraina yang telah melarikan diri dari negara itu kembali ke rumah. Seruan itu diungkap Wakil Menteri Ekonomi Ukraina Tatyana Berezhnaya.

Komentarnya muncul di tengah peringatan bahwa eksodus populasi yang tidak proporsional dapat berdampak buruk pada perekonomian negara.

Berbicara dalam wawancara dengan Bloomberg yang diterbitkan pada Senin (24/7/2023), Berezhnaya mengatakan, "Bagi saya pribadi, kemenangan adalah ketika keluarga Ukraina bersatu di Ukraina, bukan di luar negeri."



Menteri itu menambahkan, “Prioritas Kiev adalah memungkinkan segala sesuatu agar wanita dengan anak-anak kembali ke suami mereka.”

Tak lama setelah Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, Kiev mengumumkan mobilisasi umum, melarang sebagian besar pria berusia 18 hingga 60 tahun meninggalkan negara itu.

Hal ini menyebabkan kesenjangan gender yang besar di antara pengungsi dewasa Ukraina, dengan setidaknya 70% dari mereka adalah perempuan, menurut Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).



Ukraina sudah berjuang dengan demografi bahkan sebelum dimulainya konflik, dengan tingkat kesuburan hanya 1,16 pada tahun 2021, dan permusuhan skala besar hanya memperburuk situasi.

Menurut Alexander Isakov dari Bloomberg Economics, jika Kiev gagal membujuk 2,8 juta wanita usia kerja Ukraina untuk kembali pulang, negara tersebut dapat menelan biaya 10% dari PDB pra-konflik tahunannya.

Dalam skenario terburuk, Ukraina akan kehilangan USD20 miliar per tahun, klaim analisis Bloomberg.

Berbicara kepada outlet tersebut, Oleg Gorokhovsky, kepala eksekutif Monobank yang berbasis di Ukraina, menekankan wanita memiliki dampak yang tidak proporsional terhadap permintaan konsumen karena mereka adalah pembuat keputusan utama dalam hal membeli barang-barang rumah tangga.

“Tanpa mereka, itu akan sangat sulit,” ungkap dia, mengomentari prospek pemulihan ekonomi Ukraina yang mengalami penurunan PDB sebesar 29,1% pada tahun 2022.

Pada tahun 2023, ekonomi diproyeksikan hanya pulih sebesar 0,5%, menurut Bank Dunia.

Secara total, menurut data PBB, lebih dari enam juta pengungsi Ukraina telah meninggalkan negara itu, dengan mayoritas dari mereka tinggal di negara-negara Eropa.

Komentar Berezhnaya kontras dengan sikap pihak berwenang mengenai masalah tersebut pada musim gugur 2022.

Pada saat itu, banyak pejabat Ukraina mendesak warganya untuk tidak kembali dari luar negeri pada musim dingin, mengutip masalah pembangkit listrik yang disebabkan serangan Rusia yang berulang.

Moskow mengintensifkan serangannya terhadap infrastruktur energi Ukraina sebagai tanggapan atas pemboman mematikan Jembatan Crimea pada Oktober 2022.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More