UU Diteken Presiden Putin, Ubah Kelamin Resmi Dilarang di Rusia
Selasa, 25 Juli 2023 - 04:12 WIB
Volodin menambahkan bahwa sekitar 1,4% dari semua remaja AS berusia antara 13 hingga 17 tahun mengidentifikasi diri mereka sebagai transgender pada tahun 2022.
“Ini adalah jalan menuju degradasi suatu bangsa,” katanya, menyatakan bahwa undang-undang yang baru diadopsi Rusia dirancang untuk menghindari skenario seperti itu.
Undang-undang itu masih memungkinkan untuk pengobatan penyakit yang relevan. “Ada kondisi yang bisa dikenali saat masa kanak-kanak,” ujarnya.
“Namun, ketika seseorang berganti jenis kelamin karena bangun di pagi hari dan memutuskan bahwa dia bukan laki-laki tetapi perempuan, itu salah,” imbuh Volodin, seperti dikutip Russia Today, Selasa (25/7/2023).
Sementara itu, aktivis hak transgender masih mengecam undang-undang tersebut, dengan alasan bahwa undang-undang itu secara serius mengurangi hak-hak transgender di Rusia.
Kritikus juga mengeklaim bahwa kata-kata dalam undang-undang tersebut menciptakan ketidakpastian terkait pengobatan penyakit tertentu yang tidak terkait dengan prosedur penggantian kelamin, seperti mastektomi untuk wanita yang secara genetik cenderung terkena kanker payudara.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Senin bahwa semua masalah tersebut telah ditinjau oleh para ahli sementara teks aturan tersebut masih diperdebatkan di Parlemen. “Semua pertanyaan itu terjawab,” katanya, menambahkan bahwa risiko yang terkait dengan hukum telah diminimalkan.
“Ini adalah jalan menuju degradasi suatu bangsa,” katanya, menyatakan bahwa undang-undang yang baru diadopsi Rusia dirancang untuk menghindari skenario seperti itu.
Undang-undang itu masih memungkinkan untuk pengobatan penyakit yang relevan. “Ada kondisi yang bisa dikenali saat masa kanak-kanak,” ujarnya.
“Namun, ketika seseorang berganti jenis kelamin karena bangun di pagi hari dan memutuskan bahwa dia bukan laki-laki tetapi perempuan, itu salah,” imbuh Volodin, seperti dikutip Russia Today, Selasa (25/7/2023).
Sementara itu, aktivis hak transgender masih mengecam undang-undang tersebut, dengan alasan bahwa undang-undang itu secara serius mengurangi hak-hak transgender di Rusia.
Kritikus juga mengeklaim bahwa kata-kata dalam undang-undang tersebut menciptakan ketidakpastian terkait pengobatan penyakit tertentu yang tidak terkait dengan prosedur penggantian kelamin, seperti mastektomi untuk wanita yang secara genetik cenderung terkena kanker payudara.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Senin bahwa semua masalah tersebut telah ditinjau oleh para ahli sementara teks aturan tersebut masih diperdebatkan di Parlemen. “Semua pertanyaan itu terjawab,” katanya, menambahkan bahwa risiko yang terkait dengan hukum telah diminimalkan.
(mas)
Lihat Juga :
tulis komentar anda