Kibuli Ukraina, Rusia Menggambar Jet Tempur Dekat Crimea sebagai Umpan
Selasa, 25 Juli 2023 - 00:57 WIB
MOSKOW - Militer Rusia mencoba menipu intelijen Ukraina dengan trik murahan, yakni dengan menggambar jet tempur di pangkalan udara Yeysk dekat Crimea sebagai umpan.
Pakar intelijen sumber terbuka Brady Africk membagikan citra satelit yang menunjukkan apa yang dia sebut sebagai upaya nyata militer Moskow untuk membingungkan drone dan satelit Kyiv.
"Pasukan Rusia melukis area pangkalan udara Yeysk yang baru dibangun menyerupai pesawat militer," tulis Africk di Twitter dengan mengunggah gambar satelit yang diambil dari 26 Juni hingga 16 Juli.
Gambar terakhir menunjukkan objek mirip lima pesawat tempur yang diparkir, salah satunya sudah lebih dari tiga minggu sebelumnya.
Pangkalan udara itu terletak di dekat kota Yeysk, di wilayah Krasnodar barat daya Rusia, di Laut Azov, dekat Semenanjung Crimea.
Crimea adalah wilayah yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014. Versi Moskow, wilayaah itu melepaskan diri dari Ukraina dan memilih bergabung dengan Rusia melalui referendum.
“Umpan ini dibuat selama beberapa bulan terakhir di pangkalan, yang merupakan salah satu dari beberapa yang digunakan oleh pesawat Rusia yang beroperasi di Ukraina,” imbuh Africk, sebagaimana dilansir dari Newsweek, Senin (24/7/2023).
Rusia dilaporkan telah menggunakan umpan selama perang di Ukraina. Menurut laporan The Telegraph, segera setelah dimulainya invasi, pejabat intelijen AS mengatakan bahwa rudal Iskander-M Moskow, yang diyakini ditembakkan dari peluncur bergerak di Belarusia dan Rusia, mengerahkan amunisi berbentuk panah sebagai umpan untuk mengelabui sistem pertahanan udara Ukraina.
Bahkan sebelum dimulainya invasi Moskow, dilaporkan bahwa Rusia telah mengerahkan "umpan tiup" menyerupai tank, misil, dan jet tempur untuk menipu Kyiv dan sekutunya.
Ukraina juga dilaporkan menggunakan tipu daya. Perusahaan Ceko Inflatech percaya sepertiga dari HIMARS (Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi) yang diklaim Rusia telah dihancurkan sebenarnya adalah "umpan tiup" yang diproduksinya.
Perusahaan tersebut mengatakan kepada Czech TV bahwa mereka dapat menghasilkan 35 umpan per bulan yang dapat digunakan untuk membuang amunisi Rusia. Umpan dapat digelembungkan menggunakan peniup listrik atau bertenaga gas dan dapat menghasilkan sinyal panas yang dapat mengelabui sensor inframerah.
Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pada hari Sabtu bahwa depot minyak dan gudang militer Rusia telah dihancurkan di Crimea setelah ledakan dilaporkan terjadi di semenanjung yang diduduki.
Video di media sosial menunjukkan gumpalan asap mengepul dari beberapa lokasi, termasuk di dekat rel kereta api. Klip lain menunjukkan awan asap naik di atas atap perumahan dan beberapa ledakan terdengar.
Gubernur Crimea yang dilantik Rusia, Sergey Aksyonov, mengatakan bahwa drone telah mencoba menyerang infrastruktur di semenanjung, yang telah dijanjikan Ukraina untuk direbut kembali.
Pekan lalu, Moskow menuduh Kyiv berada di balik dua ledakan di satu-satunya jembatan yang menghubungkan semenanjung Crimea dengan Rusia. Ini diikuti oleh rentetan serangan Rusia di kota pelabuhan barat Odesa.
Pakar intelijen sumber terbuka Brady Africk membagikan citra satelit yang menunjukkan apa yang dia sebut sebagai upaya nyata militer Moskow untuk membingungkan drone dan satelit Kyiv.
"Pasukan Rusia melukis area pangkalan udara Yeysk yang baru dibangun menyerupai pesawat militer," tulis Africk di Twitter dengan mengunggah gambar satelit yang diambil dari 26 Juni hingga 16 Juli.
Gambar terakhir menunjukkan objek mirip lima pesawat tempur yang diparkir, salah satunya sudah lebih dari tiga minggu sebelumnya.
Pangkalan udara itu terletak di dekat kota Yeysk, di wilayah Krasnodar barat daya Rusia, di Laut Azov, dekat Semenanjung Crimea.
Crimea adalah wilayah yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014. Versi Moskow, wilayaah itu melepaskan diri dari Ukraina dan memilih bergabung dengan Rusia melalui referendum.
“Umpan ini dibuat selama beberapa bulan terakhir di pangkalan, yang merupakan salah satu dari beberapa yang digunakan oleh pesawat Rusia yang beroperasi di Ukraina,” imbuh Africk, sebagaimana dilansir dari Newsweek, Senin (24/7/2023).
Rusia dilaporkan telah menggunakan umpan selama perang di Ukraina. Menurut laporan The Telegraph, segera setelah dimulainya invasi, pejabat intelijen AS mengatakan bahwa rudal Iskander-M Moskow, yang diyakini ditembakkan dari peluncur bergerak di Belarusia dan Rusia, mengerahkan amunisi berbentuk panah sebagai umpan untuk mengelabui sistem pertahanan udara Ukraina.
Bahkan sebelum dimulainya invasi Moskow, dilaporkan bahwa Rusia telah mengerahkan "umpan tiup" menyerupai tank, misil, dan jet tempur untuk menipu Kyiv dan sekutunya.
Ukraina juga dilaporkan menggunakan tipu daya. Perusahaan Ceko Inflatech percaya sepertiga dari HIMARS (Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi) yang diklaim Rusia telah dihancurkan sebenarnya adalah "umpan tiup" yang diproduksinya.
Perusahaan tersebut mengatakan kepada Czech TV bahwa mereka dapat menghasilkan 35 umpan per bulan yang dapat digunakan untuk membuang amunisi Rusia. Umpan dapat digelembungkan menggunakan peniup listrik atau bertenaga gas dan dapat menghasilkan sinyal panas yang dapat mengelabui sensor inframerah.
Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pada hari Sabtu bahwa depot minyak dan gudang militer Rusia telah dihancurkan di Crimea setelah ledakan dilaporkan terjadi di semenanjung yang diduduki.
Video di media sosial menunjukkan gumpalan asap mengepul dari beberapa lokasi, termasuk di dekat rel kereta api. Klip lain menunjukkan awan asap naik di atas atap perumahan dan beberapa ledakan terdengar.
Gubernur Crimea yang dilantik Rusia, Sergey Aksyonov, mengatakan bahwa drone telah mencoba menyerang infrastruktur di semenanjung, yang telah dijanjikan Ukraina untuk direbut kembali.
Pekan lalu, Moskow menuduh Kyiv berada di balik dua ledakan di satu-satunya jembatan yang menghubungkan semenanjung Crimea dengan Rusia. Ini diikuti oleh rentetan serangan Rusia di kota pelabuhan barat Odesa.
(mas)
tulis komentar anda