Turki Ogah Kawal Kapal Biji-bijian di Laut Hitam Seperti Permintaan Ukraina
Jum'at, 21 Juli 2023 - 07:56 WIB
ANKARA - Kapal biji-bijian Ukraina yang transit di Laut Hitam kemungkinan tidak akan mendapatkan pengawalan dari kapal perang Turki.
Laporan di media AS menjelaskan hal itu pada Selasa (18/7/2023). Setelah kesepakatan biji-bijian Laut Hitam yang memungkinkan ekspor biji-bijian dan pupuk Ukraina dan Rusia diizinkan berakhir pada Senin, Kiev berjuang menemukan cara agar produknya dapat dipasarkan.
Salah satu opsi tampaknya adalah meminta bantuan kepada Turki. Namun sekutu NATO itu tidak mungkin mengambil "langkah yang sangat berisiko", menurut seorang pejabat yang mengetahui masalah tersebut pada surat kabar AS.
Komentar orang dalam itu datang setelah CEO HarvEast Holding Ukraina Dmitry Skornyakov mengatakan, "Tugas utama Ukraina sekarang adalah mendapatkan dukungan dari Turki."
HarvEast Holding adalah salah satu perusahaan agribiz terbesar di Ukraina.
Memang, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengimbau Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama kepemimpinan PBB memperpanjang kesepakatan biji-bijian tanpa Rusia.
Zelensky meminta Turki dan PBB "memastikan pekerjaan koridor makanan dan inspeksi kapal" sendiri.
Zelensky telah lama mendesak aliansi NATO secara langsung campur tangan dalam konflik selama 18 bulan dengan Rusia. Tindakan itu akan membawa empat kekuatan bersenjata nuklir ke dalam konflik terbuka satu sama lain.
Laporan di media AS menjelaskan hal itu pada Selasa (18/7/2023). Setelah kesepakatan biji-bijian Laut Hitam yang memungkinkan ekspor biji-bijian dan pupuk Ukraina dan Rusia diizinkan berakhir pada Senin, Kiev berjuang menemukan cara agar produknya dapat dipasarkan.
Salah satu opsi tampaknya adalah meminta bantuan kepada Turki. Namun sekutu NATO itu tidak mungkin mengambil "langkah yang sangat berisiko", menurut seorang pejabat yang mengetahui masalah tersebut pada surat kabar AS.
Komentar orang dalam itu datang setelah CEO HarvEast Holding Ukraina Dmitry Skornyakov mengatakan, "Tugas utama Ukraina sekarang adalah mendapatkan dukungan dari Turki."
HarvEast Holding adalah salah satu perusahaan agribiz terbesar di Ukraina.
Memang, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengimbau Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama kepemimpinan PBB memperpanjang kesepakatan biji-bijian tanpa Rusia.
Zelensky meminta Turki dan PBB "memastikan pekerjaan koridor makanan dan inspeksi kapal" sendiri.
Zelensky telah lama mendesak aliansi NATO secara langsung campur tangan dalam konflik selama 18 bulan dengan Rusia. Tindakan itu akan membawa empat kekuatan bersenjata nuklir ke dalam konflik terbuka satu sama lain.
tulis komentar anda