4 Alasan Finlandia dan Swedia Tertarik Gabung NATO, Salah Satunya Takut pada Rusia
Selasa, 18 Juli 2023 - 14:39 WIB
Seiring waktu, baik Finlandia maupun Swedia mulai melihat ketakutan pada keberadaan Rusia. Terlebih setelah Moskow melakukan invasi ke Ukraina sejak Februari 2022 lalu.
Mereka beranggapan bahwa Moskow saat ini bisa saja menjadi seperti Uni Soviet yang dulu berstatus negara adikuasa dan kerap menimbulkan perang.
Finlandia dan Swedia telah lama menjadi negara yang netral. Alih-alih berpihak ke salah satu blok, mereka sebelumnya mengambil kebijakan non-blok militer.
Namun mereka menganggap kebijakan non-blok tidak bertahan di masa mendatang. Alhasil, kedua negara itu terpaksa mencari mitra militer yang lebih kuat. Pilihannya tertuju pada NATO.
NATO dipilih karena memiliki komitmen untuk para anggota serta mitranya.
Dengan gabung NATO, Finlandia dan Swedia akan mendapat payung bantuan Pasal 5 yang menjamin serangan terhadap satu anggota akan dianggap sebagai serangan terhadap keseluruhan NATO.
Ketika mendapat pengajuan anggota baru, NATO memiliki keterbukaan yang cukup fleksibel. Hanya saja, calon anggota baru harus mendapat persetujuan dari seluruh anggota tanpa terkecuali.
Pada kasus Finlandia dan Swedia, mereka bisa saja langsung bergabung. Namun, sejumlah negara anggota NATO sempat menolak aksesi mereka, membuat langkah mereka tertunda lebih lama.
Mereka beranggapan bahwa Moskow saat ini bisa saja menjadi seperti Uni Soviet yang dulu berstatus negara adikuasa dan kerap menimbulkan perang.
2. Mencari Mitra Militer yang Lebih Kuat
Finlandia dan Swedia telah lama menjadi negara yang netral. Alih-alih berpihak ke salah satu blok, mereka sebelumnya mengambil kebijakan non-blok militer.
Namun mereka menganggap kebijakan non-blok tidak bertahan di masa mendatang. Alhasil, kedua negara itu terpaksa mencari mitra militer yang lebih kuat. Pilihannya tertuju pada NATO.
NATO dipilih karena memiliki komitmen untuk para anggota serta mitranya.
Dengan gabung NATO, Finlandia dan Swedia akan mendapat payung bantuan Pasal 5 yang menjamin serangan terhadap satu anggota akan dianggap sebagai serangan terhadap keseluruhan NATO.
3. Keterbukaan NATO
Ketika mendapat pengajuan anggota baru, NATO memiliki keterbukaan yang cukup fleksibel. Hanya saja, calon anggota baru harus mendapat persetujuan dari seluruh anggota tanpa terkecuali.
Pada kasus Finlandia dan Swedia, mereka bisa saja langsung bergabung. Namun, sejumlah negara anggota NATO sempat menolak aksesi mereka, membuat langkah mereka tertunda lebih lama.
Lihat Juga :