Bela Al-Qur'an, Pria Ini Batal Bakar Taurat dan Injil di Swedia
Minggu, 16 Juli 2023 - 07:19 WIB
STOCKHOLM - Seorang pria yang bersiap membakar Taurat dan Injil di luar Kedutaan Israel di Stockholm, Swedia, telah membatalkan rencananya. Dia kemudian berdemo menentang penodaan kitab suci agama dan secara khusus membela Al-Qu'ran yang telah jadi sasaran pembakaran sebelumnya.
Ahmad Alloush (32) mengeluarkan korek api dari tasnya dan melemparkannya ke tanah di Ibu Kota Swedia pada hari Sabtu (15/7/2023). Dia mengatakan dirinya tidak pernah bermaksud untuk membakar kitab suci agama apa pun.
Dia kemudian mengeluarkan Al-Qur'an dan mengkritik insiden sebelumnya di mana salinan kitab suci umat Islam itu dibakar di depan masjid Stockholm.
“Kalau mau mengkritisi Islam, boleh saja,” katanya, seperti dikutip Al Jazeera, Minggu (16/7/2023).
"Tapi membakar Al-Qur'an bukanlah kebebasan berekspresi," lanjut dia.
Pengadilan Swedia sebelumnya mengizinkan pembakaran Taurat dan Injil karena mereka secara konstitusional melindungi hak atas kebebasan berkumpul, berekspresi, dan berdemonstrasi.
“Ini adalah tanggapan terhadap mereka yang membakar Al-Qur'an—kebebasan berbicara ada batasnya," kata Alloush.
Dia, dalam bahasa Arab dan Swedia, berulang kali mengatakan bahwa dirinya tidak pernah bisa membakar kitab suci agama. Dia hanya ingin berdemonstrasi menentang pembakaran Al-Qur'an.
Ahmad Alloush (32) mengeluarkan korek api dari tasnya dan melemparkannya ke tanah di Ibu Kota Swedia pada hari Sabtu (15/7/2023). Dia mengatakan dirinya tidak pernah bermaksud untuk membakar kitab suci agama apa pun.
Dia kemudian mengeluarkan Al-Qur'an dan mengkritik insiden sebelumnya di mana salinan kitab suci umat Islam itu dibakar di depan masjid Stockholm.
“Kalau mau mengkritisi Islam, boleh saja,” katanya, seperti dikutip Al Jazeera, Minggu (16/7/2023).
"Tapi membakar Al-Qur'an bukanlah kebebasan berekspresi," lanjut dia.
Pengadilan Swedia sebelumnya mengizinkan pembakaran Taurat dan Injil karena mereka secara konstitusional melindungi hak atas kebebasan berkumpul, berekspresi, dan berdemonstrasi.
“Ini adalah tanggapan terhadap mereka yang membakar Al-Qur'an—kebebasan berbicara ada batasnya," kata Alloush.
Dia, dalam bahasa Arab dan Swedia, berulang kali mengatakan bahwa dirinya tidak pernah bisa membakar kitab suci agama. Dia hanya ingin berdemonstrasi menentang pembakaran Al-Qur'an.
tulis komentar anda