5 Fakta Brigade Azov, Milisi Neo-Nazi Ukraina yang Pernah Dikalahkan Militer Rusia

Minggu, 09 Juli 2023 - 15:22 WIB
Anggota individu telah mengaku sebagai neo-Nazi, dan ultra-nasionalisme sayap kanan garis keras menyebar di antara anggota.

Pada Januari 2018, Azov meluncurkan unit patroli jalanannya yang disebut National Druzhyna untuk “memulihkan” ketertiban di ibu kota, Kyiv. Sebaliknya, unit tersebut melakukan pogrom terhadap komunitas Roma dan menyerang anggota komunitas LGBTQ.

“Ukraina adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki formasi neo-Nazi dalam angkatan bersenjatanya,” tulis koresponden majalah Nation yang berbasis di AS pada 2019.

2. Dijuluki Pahlawan Mariupol



Foto/Reuters

Mariupol menjadi basis pertahanan spiritual Brigade Azov yang membantu Ukraina merebut kembali dari pejuang pro-Rusia pada tahun 2014 dan memiliki basis permanen hingga invasi tahun 2022.

Resimen Azov memainkan peran utama dalam merebut kembali Mariupol dari pejuang pro-Rusia pada Juni 2014. Selama tahun itu, Mariupol berpindah tangan beberapa kali saat pasukan Kyiv melawan separatis yang didukung Rusia.

Kota pelabuhan itu sangat penting bagi Rusia untuk mengamankan kendali penuh atas pantai Laut Azov serta jembatan darat yang menghubungkan wilayah pro-Rusia dengan Krimea.

Brigade Azov menjadi wajah publik dari perlawanan Ukraina melawan pasukan Rusia di kota itu. Anggotanya menayangkan klip video tentang pertempuran di pabrik baja Mariupol.

Saat Rusia menguasai lebih banyak bagian Mariupol, Azov mendasarkan dirinya sebagian besar pada pabrik besi dan baja Azovstal, salah satu pabrik metalurgi terbesar di Eropa, bersama pasukan Ukraina lainnya.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More