10 Fakta Menarik Anjing Paling Setia di Dunia yang Tetap Dikenang dan Dipuja hingga 100 tahun
Minggu, 02 Juli 2023 - 22:30 WIB
"Anjing Akita tenang, tulus, cerdas, dan berani [dan] patuh pada tuannya," kata Eietsu Sakuraba, penulis buku anak-anak berbahasa Inggris tentang Hachiko. "Di sisi lain, ia juga memiliki kepribadian yang keras kepala dan mewaspadai siapa pun selain tuannya."
Foto/matcha-jp.com
Pada tahun kelahiran Hachiko, Hidesaburo Ueno, seorang profesor pertanian terkenal dan pecinta anjing, meminta seorang siswa untuk mencarikannya seekor anak anjing Akita.
Setelah perjalanan kereta yang melelahkan, anak anjing tersebut tiba di kediaman Ueno di distrik Shibuya pada tanggal 15 Januari 1924, di mana awalnya dianggap mati. Menurut penulis biografi Hachiko, Prof Mayumi Itoh, Ueno dan istrinya Yae merawatnya hingga sembuh selama enam bulan berikutnya.
Ueno menamainya Hachi, atau delapan dalam bahasa Jepang. Ko adalah gelar kehormatan yang diberikan oleh murid-murid Ueno.
Ueno naik kereta untuk bekerja beberapa kali seminggu. Dia pergi stasiun Shibuya ditemani ketiga anjingnya, termasuk Hachiko. Ketiganya kemudian akan menunggu di sana untuk kepulangannya di malam hari.
Pada 21 Mei 1925, Ueno, yang saat itu berusia 53 tahun, meninggal karena pendarahan otak. Hachiko baru bersamanya selama 16 bulan.
"Saat orang-orang sedang bangun, Hachi mencium bau Ueno dari rumah dan masuk ke dalam ruang tamu. Dia merangkak di bawah peti mati dan menolak untuk bergerak," tulis Itoh.
3. Awalnya Anjing yang Sakit-Sakitan
Foto/matcha-jp.com
Pada tahun kelahiran Hachiko, Hidesaburo Ueno, seorang profesor pertanian terkenal dan pecinta anjing, meminta seorang siswa untuk mencarikannya seekor anak anjing Akita.
Setelah perjalanan kereta yang melelahkan, anak anjing tersebut tiba di kediaman Ueno di distrik Shibuya pada tanggal 15 Januari 1924, di mana awalnya dianggap mati. Menurut penulis biografi Hachiko, Prof Mayumi Itoh, Ueno dan istrinya Yae merawatnya hingga sembuh selama enam bulan berikutnya.
Ueno menamainya Hachi, atau delapan dalam bahasa Jepang. Ko adalah gelar kehormatan yang diberikan oleh murid-murid Ueno.
Ueno naik kereta untuk bekerja beberapa kali seminggu. Dia pergi stasiun Shibuya ditemani ketiga anjingnya, termasuk Hachiko. Ketiganya kemudian akan menunggu di sana untuk kepulangannya di malam hari.
Pada 21 Mei 1925, Ueno, yang saat itu berusia 53 tahun, meninggal karena pendarahan otak. Hachiko baru bersamanya selama 16 bulan.
"Saat orang-orang sedang bangun, Hachi mencium bau Ueno dari rumah dan masuk ke dalam ruang tamu. Dia merangkak di bawah peti mati dan menolak untuk bergerak," tulis Itoh.
Baca Juga
tulis komentar anda