Uni Eropa: Aksi Bakar Al-Qur'an di Swedia Jelas-jelas Provokasi!
Minggu, 02 Juli 2023 - 04:41 WIB
BRUSSELS - Uni Eropa mengatakan membakar salinan Al-Qur'an atau kitab suci lainnya seperti yang terjadi di Swedia merupakan tindakan yang jelas-jelas provokasi, menyinggung, dan tidak sopan.
Pernyataan itu muncul setelah seorang pria yang diidentifikasi sebagai Salwan Momika (37) membakar salinan Al-Qur'an di bawah perlindungan polisi di depan masjid Stockholm pada hari Rabu.
Penistaan kitab suci itu bertepatan dengan perayaan Iduladha, salah satu hari besar agama Islam yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia.
"Manifestasi rasisme, xenofobia, dan intoleransi terkait tidak memiliki tempat di Eropa," kata Nabila Massrali, juru bicara urusan luar negeri dan kebijakan keamanan Uni Eropa, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu, Minggu (2/7/2023).
"Uni Eropa bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Swedia dalam penolakan keras terhadap pembakaran Al-Qur'an oleh seseorang di Swedia. Tindakan ini sama sekali tidak mencerminkan pendapat Uni Eropa," paparnya.
"Bahkan lebih menyedihkan bahwa tindakan seperti itu dilakukan pada perayaan penting Muslim; Iduladha."
Salwan Momika, pria asal Irak tapi sudah menjadi warga negara Swedia, menginjak-injak Al-Qur'an dan membakar beberapa halaman di depan Masjid Sodermalm pada Rabu lalu.
Tindakannya yang berlangsung di bawah perlindungan polisi setempat memicu kemarahan negara-negara mayoritas Muslim, terutama dunia Arab. Kerajaan Maroko bahkan menarik duta besarnya di Stockholm sebagai protes.
Pernyataan itu muncul setelah seorang pria yang diidentifikasi sebagai Salwan Momika (37) membakar salinan Al-Qur'an di bawah perlindungan polisi di depan masjid Stockholm pada hari Rabu.
Penistaan kitab suci itu bertepatan dengan perayaan Iduladha, salah satu hari besar agama Islam yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia.
"Manifestasi rasisme, xenofobia, dan intoleransi terkait tidak memiliki tempat di Eropa," kata Nabila Massrali, juru bicara urusan luar negeri dan kebijakan keamanan Uni Eropa, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Anadolu, Minggu (2/7/2023).
"Uni Eropa bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Swedia dalam penolakan keras terhadap pembakaran Al-Qur'an oleh seseorang di Swedia. Tindakan ini sama sekali tidak mencerminkan pendapat Uni Eropa," paparnya.
"Bahkan lebih menyedihkan bahwa tindakan seperti itu dilakukan pada perayaan penting Muslim; Iduladha."
Salwan Momika, pria asal Irak tapi sudah menjadi warga negara Swedia, menginjak-injak Al-Qur'an dan membakar beberapa halaman di depan Masjid Sodermalm pada Rabu lalu.
Tindakannya yang berlangsung di bawah perlindungan polisi setempat memicu kemarahan negara-negara mayoritas Muslim, terutama dunia Arab. Kerajaan Maroko bahkan menarik duta besarnya di Stockholm sebagai protes.
tulis komentar anda