Presiden Belarusia Konfirmasi Bos Wagner Berada di Negaranya
Selasa, 27 Juni 2023 - 23:00 WIB
MINSK - Pemilik kelompok tentara bayaran Rusia , Yevgeny Prigozhin, berada di Belarusia setelah pemberontakan yang gagal terhadap Kremlin. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Pengasingan pemilik Grup Wagner berusia 62 tahun ke Belarusia itu adalah bagian dari kesepakatan yang mengakhiri pemberontakan singkat di Rusia.
"Dia dan beberapa pasukannya akan dipersilakan untuk tinggal beberapa waktu dengan biaya sendiri," kata Lukashenko seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (27/6/2023).
Meski begitu, keberadaan Prigozhin secara spesifik tidak diketahui.
Serangkaian peristiwa menakjubkan dalam beberapa hari terakhir merupakan ancaman terbesar sejauh ini terhadap cengkeraman kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah perang 16 bulan di Ukraina.
Prigozhin memimpin sekitar 25.000 tentara pasukannya untuk memberontak. Pasukan itu dan peralatan militernya melakukan perjalanan dari pangkalan mereka ke kota Rusia Rostov-on-Don, di mana mereka menduduki markas besar militer, berjanji untuk pergi ke Moskow.
Menyusul mediasi Lukashenko, Prigozhin setuju untuk menghentikan eskalasi, mengatakan dia tidak ingin melakukan pembantaian berdarah di tanah airnya dan memerintahkan pasukan Wagner untuk kembali ke markas mereka di Republik Rakyat Lugansk.
Lukashenko, yang telah memerintah Belarusia dengan tangan besi selama 29 tahun sambil mengandalkan subsidi dan dukungan Rusia, menggambarkan pemberontakan tersebut sebagai perkembangan terbaru dalam bentrokan antara Prigozhin dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. Perseteruan pribadi mereka yang sudah lama membara kadang-kadang memuncak, dan Prigozhin mengatakan pemberontakan itu bertujuan untuk menggulingkan Shoigu, bukan Putin.
Pengasingan pemilik Grup Wagner berusia 62 tahun ke Belarusia itu adalah bagian dari kesepakatan yang mengakhiri pemberontakan singkat di Rusia.
"Dia dan beberapa pasukannya akan dipersilakan untuk tinggal beberapa waktu dengan biaya sendiri," kata Lukashenko seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (27/6/2023).
Meski begitu, keberadaan Prigozhin secara spesifik tidak diketahui.
Serangkaian peristiwa menakjubkan dalam beberapa hari terakhir merupakan ancaman terbesar sejauh ini terhadap cengkeraman kekuasaan Presiden Rusia Vladimir Putin di tengah perang 16 bulan di Ukraina.
Prigozhin memimpin sekitar 25.000 tentara pasukannya untuk memberontak. Pasukan itu dan peralatan militernya melakukan perjalanan dari pangkalan mereka ke kota Rusia Rostov-on-Don, di mana mereka menduduki markas besar militer, berjanji untuk pergi ke Moskow.
Menyusul mediasi Lukashenko, Prigozhin setuju untuk menghentikan eskalasi, mengatakan dia tidak ingin melakukan pembantaian berdarah di tanah airnya dan memerintahkan pasukan Wagner untuk kembali ke markas mereka di Republik Rakyat Lugansk.
Lukashenko, yang telah memerintah Belarusia dengan tangan besi selama 29 tahun sambil mengandalkan subsidi dan dukungan Rusia, menggambarkan pemberontakan tersebut sebagai perkembangan terbaru dalam bentrokan antara Prigozhin dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. Perseteruan pribadi mereka yang sudah lama membara kadang-kadang memuncak, dan Prigozhin mengatakan pemberontakan itu bertujuan untuk menggulingkan Shoigu, bukan Putin.
tulis komentar anda