Fakta Pemberontakan Bersenjata Bos PMC Wagner yang Dituduh Rusia, Benarkah Hanya Salah Paham?

Sabtu, 24 Juni 2023 - 17:20 WIB
Pasukan tentara bayaran Wagner memasuki kota di wilayah Rusia. FOTO/Reuters
MOSKOW - Rusia baru-baru ini telah menuding bos tentara bayaran Wagner , Yevgeny Prigozhin melakukan pemberontakan bersenjata. Tuduhan ini didasarkan dari ucapan pimpinan Wagner tersebut yang mengungkapkan bahwa militer Moskow telah membunuh sebagian besar pejuangnya.

Seperti yang kita ketahui, grup Wagner atau PMC Wagner merupakan tentara bayaran yang bergerak di bawah kendali Moskow. Dilansir dari BBC, grup ini pertama kali teridentifikasi pada tahun 2014, ketika mendukung pasukan pro-Rusia di timur Ukraina.





Setidaknya terdapat 50.000 pejuang Wagner yang dikerahkan untuk invasi ke Ukraina. Sekitar 80% dari pasukan Wagner di Ukraina ini diketahui merupakan narapidana yang ditarik untuk berperang, menurut Dewan Keamanan Nasional AS.

Fakta Pemberontakan Bersenjata Bos PMC Wagner yang Dituduh Rusia

1. Yevgeny Prigozhin Mencoba Membela Diri



Dilansir dari Reuters, Prigozhin mengatakan tindakannya bukanlah kudeta militer. Melainkan perkataannya yang menjadi rancu karena hiruk pikuk, sehingga suaranya tidak terlalu teridentifikasi.

Prigozhin mengatakan "Mereka yang menghancurkan pemuda kita, yang menghancurkan kehidupan puluhan ribu tentara Rusia, akan dihukum. Saya meminta agar tidak ada yang memberikan perlawanan."

"Ada 25.000 dari kita dan kita akan mencari tahu mengapa kekacauan terjadi di negara ini," lanjutnya, berjanji untuk mengatasi setiap pos pemeriksaan atau angkatan udara yang menghalangi jalan Wagner.

Setelah pesan tersebut, Prigozhin dan pasukannya telah tiba di kota Rostov, Rusia Selatan setelah melintasi perbatasan Ukraina. Hal inilah yang membuat Pemerintah Moskow mulai waspada akan pergerakan Wegner yang tiba di Rostov.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More