Rusia di Ambang Kekacauan, Ukraina: Kami Sedang Menonton
Sabtu, 24 Juni 2023 - 08:21 WIB
“Kejahatan yang dibawa oleh kepemimpinan militer negara harus dihentikan,” kata Prigozhin, seperti dikutip AFP, Sabtu (24/6/2023).
Dia mengeklaim bahwa dirinya menyerukan “keadilan” dan “bukan kudeta”.
Prigozhin juga menjatuhkan tuduhan serius bahwa perang Ukraina diluncurkan dengan alasan palsu, termasuk agar Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu "bisa menjadi Marsekal".
“Kementerian Pertahanan sedang mencoba untuk menipu publik, menipu presiden dan menceritakan sebuah kisah bahwa ada agresi gila oleh Ukraina, bahwa—bersama dengan seluruh blok NATO—Ukraina berencana untuk menyerang kami,” katanya.
Namun terlepas dari jaminan Prigozhin bahwa dia tidak berusaha melakukan kudeta, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) telah membuka penyelidikan kriminal, mengEklaim Prigozhin menyerukan "pemberontakan bersenjata".
FSB juga meminta tentara bayaran Wagner Group untuk mengabaikan dan menahan pemimpin mereka. Salah satu komandan tinggi pasukan Rusia dalam perang di Ukraina, Jenderal Sergey Surovikin yang dijuluki sebagai "Jenderal Armageddon", mendesak pasukan Wagner Group untuk "berhenti membeorntak" dan mematuhi kehendak Presiden Vladimir Putin.
"Kami menyerukan ...para pejuang untuk tidak membuat kesalahan yang tidak dapat diperbaiki, menghentikan tindakan paksa terhadap rakyat Rusia, tidak melaksanakan perintah kriminal dan pengkhianatan [dari] Prigozhin, dan mengambil tindakan untuk menahannya," bunyi pernyataan FSB.
“Pernyataan dan tindakan Prigozhin sebenarnya adalah seruan untuk memulai konflik sipil bersenjata di wilayah Federasi Rusia dan merupakan tikaman di belakang prajurit Rusia yang melawan pasukan Ukraina yang pro-fasis," imbuh FSB.
Pejabat intelijen Rusia Letnan Jenderal Vladimir Alekseev juga mengecam Wagner, menggambarkan krisis yang sedang berlangsung sebagai "kudeta".
Dia mengeklaim bahwa dirinya menyerukan “keadilan” dan “bukan kudeta”.
Prigozhin juga menjatuhkan tuduhan serius bahwa perang Ukraina diluncurkan dengan alasan palsu, termasuk agar Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu "bisa menjadi Marsekal".
“Kementerian Pertahanan sedang mencoba untuk menipu publik, menipu presiden dan menceritakan sebuah kisah bahwa ada agresi gila oleh Ukraina, bahwa—bersama dengan seluruh blok NATO—Ukraina berencana untuk menyerang kami,” katanya.
Namun terlepas dari jaminan Prigozhin bahwa dia tidak berusaha melakukan kudeta, Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) telah membuka penyelidikan kriminal, mengEklaim Prigozhin menyerukan "pemberontakan bersenjata".
FSB juga meminta tentara bayaran Wagner Group untuk mengabaikan dan menahan pemimpin mereka. Salah satu komandan tinggi pasukan Rusia dalam perang di Ukraina, Jenderal Sergey Surovikin yang dijuluki sebagai "Jenderal Armageddon", mendesak pasukan Wagner Group untuk "berhenti membeorntak" dan mematuhi kehendak Presiden Vladimir Putin.
"Kami menyerukan ...para pejuang untuk tidak membuat kesalahan yang tidak dapat diperbaiki, menghentikan tindakan paksa terhadap rakyat Rusia, tidak melaksanakan perintah kriminal dan pengkhianatan [dari] Prigozhin, dan mengambil tindakan untuk menahannya," bunyi pernyataan FSB.
“Pernyataan dan tindakan Prigozhin sebenarnya adalah seruan untuk memulai konflik sipil bersenjata di wilayah Federasi Rusia dan merupakan tikaman di belakang prajurit Rusia yang melawan pasukan Ukraina yang pro-fasis," imbuh FSB.
Pejabat intelijen Rusia Letnan Jenderal Vladimir Alekseev juga mengecam Wagner, menggambarkan krisis yang sedang berlangsung sebagai "kudeta".
tulis komentar anda