Gedung Putih Ungkap Syarat Awal untuk Perundingan Damai Ukraina

Kamis, 22 Juni 2023 - 05:45 WIB
Prajurit Ukraina menyiapkan howitzer M119 untuk menembak ke arah pasukan Rusia di posisi dekat garis depan, di wilayah Donetsk, 19 Juni 2023. Foto/REUTERS/Oleksandr Ratushniak
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) hanya akan menyambut pembicaraan tentang penyelesaian konflik antara Rusia dan Ukraina jika dimulai dengan pemahaman bahwa integritas teritorial Ukraina harus dipertahankan.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby menegaskan hal itu dalam pengarahan pada Selasa (20/6/2023).

“Pihak berwenang AS mendukung visi Presiden (Ukraina Volodymyr) Zelensky tentang perdamaian yang adil dalam konflik dengan Rusia,” ujar Kirby.



Dia menegaskan, “Negosiasi apa pun akan diterima hanya jika itu akan kredibel dan berkelanjutan, yang berarti itu harus dimulai dengan dasar kepercayaan pada kedaulatan Ukraina dan integritas teritorial dan mulai, setidaknya mulai, dengan diskusi tentang sepuluh poin proposal yang diajukan Presiden Zelensky.”

Pemimpin Ukraina selama berbulan-bulan telah mempromosikan apa yang disebutnya sebagai "rencana perdamaian" sepuluh poin, yang antara lain menyerukan Rusia menarik pasukannya ke perbatasan yang diklaim Ukraina, untuk membayar ganti rugi dan tunduk pada pengadilan kejahatan perang.

Zelensky mengatakan dia ingin mengadakan KTT Perdamaian Global tanpa partisipasi Rusia untuk membahas inisiatifnya. Namun, tanggal untuk acara semacam itu belum ditetapkan.



Rusia telah menolak rencana Zelensky sebagai "tidak dapat diterima", mengatakan itu mengabaikan kenyataan di lapangan dan sebenarnya merupakan tanda keengganan Kiev menyelesaikan krisis melalui cara diplomatik.

Menurut Moskow, ini tidak menyisakan pilihan lain selain bekerja untuk mencapai tujuannya di Ukraina melalui sarana militer.

Kirby mengklaim AS, yang telah menjadi pendukung utama Ukraina sepanjang konflik, yang memasok dana, senjata, dan intelijen, “ingin melihat perang ini berakhir. Kami ingin melihatnya berakhir hari ini.”

Menurut dia, agar itu terjadi, Presiden Rusia Vladimir Putin harus "melakukan hal yang benar dan menarik pasukannya keluar."

"Jelas, dia tidak akan melakukan itu, dan dia menggandakan, dan ada beberapa pertempuran yang cukup ganas terjadi sekarang di timur dan di selatan Ukraina," ujar juru bicara itu.

Pada awal Juni, Ukraina meluncurkan serangan balasan yang telah lama diantisipasi di sepanjang garis depan dengan Rusia.

Namun, menurut Moskow, pasukan Kiev sejauh ini tidak dapat mencapai kemajuan yang signifikan, sementara menderita kerugian besar dalam hal tenaga dan peralatan.

Pekan lalu, Kementerian Pertahanan Rusia memperkirakan sekitar 7.500 tentara Ukraina tewas dalam serangan yang gagal sejak awal Juni.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengatakan sekitar 30% perangkat keras militer Ukraina yang dipasok Barat, termasuk sejumlah tank Leopard 2 Jerman dan kendaraan tempur Bradley buatan AS, telah dihancurkan.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More