Ukraina: Runtuhnya Bendungan Kakhovka Sebabkan Kerusakan Rp19,6 Triliun
Rabu, 21 Juni 2023 - 10:20 WIB
BRUSSELS - Penghancuran bendungan hidro-listrik Kakhovka yang luas telah menyebabkan kerusakan 1,2 miliar Euro (Rp19,6 triliun). Hal itu diungkapkan Menteri Lingkungan Ukraina , Ruslan Strilets, Selasa (20/6/2023).
Runtuhnya bendungan yang dikuasai Rusia pada 6 Juni menimbulkan banjir di seluruh Ukraina selatan dan wilayah yang diduduki Rusia di wilayah Kherson, menewaskan lebih dari 50 orang dan menghancurkan rumah serta lahan pertanian.
Berbicara melalui tautan video ke pertemuan Menteri Lingkungan negara-negara Uni Eropa, Strilets mengatakan, penilaian kerusakan sedang berlangsung. Tetapi, keruntuhan bendungan sudah menjadi bencana lingkungan terbesar sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
"Ada hal-hal yang tidak pernah bisa kita pulihkan. Ini adalah ekosistem yang hanyut ke Laut Hitam. Ini termasuk 20.000 hewan yang mungkin mati, termasuk spesies endemik yang hanya ditemukan di Ukraina selatan," kata Strilets, seperti dikutip dari Reuters.
Strilets tidak merinci apa yang menyebabkan kerusakan menimbulkan kerugian sebesar itu. Tetapi, ia mengatakan runtuhnya bendungan telah menyebabkan sekitar 1 juta orang tanpa air minum setelah volume waduk Kakhovka anjlok tiga perempat, dan puing-puing akan hanyut ke negraa lain.
"Eropa akan menemukan ranjau Rusia di pantainya," katanya. Menurut Strilets, ranjau yang digali oleh banjir dapat hanyut ke pantai negara-negara Eropa lainnya.
Ukraina menuduh Rusia meledakkan bendungan era Soviet, yang berada di bawah kendali Rusia sejak awal invasinya. Sementara Kremlin menuduh Kiev menyabotase fasilitas pembangkit listrik tenaga air.
Sebuah tim ahli hukum internasional yang membantu jaksa Ukraina dalam penyelidikan mereka mengatakan "sangat mungkin" keruntuhan bendungan itu disebabkan oleh bahan peledak yang ditanam oleh Rusia.
Sementara Kepala Kebijakan Lingkungan Uni Eropa Virginijus Sinkevicius mengatakan, negara-negara Uni Eropa mengoordinasikan pasokan darurat kapal, tempat berlindung, bendungan air, bahan medis, dan pemurni air.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Runtuhnya bendungan yang dikuasai Rusia pada 6 Juni menimbulkan banjir di seluruh Ukraina selatan dan wilayah yang diduduki Rusia di wilayah Kherson, menewaskan lebih dari 50 orang dan menghancurkan rumah serta lahan pertanian.
Berbicara melalui tautan video ke pertemuan Menteri Lingkungan negara-negara Uni Eropa, Strilets mengatakan, penilaian kerusakan sedang berlangsung. Tetapi, keruntuhan bendungan sudah menjadi bencana lingkungan terbesar sejak invasi Rusia pada Februari 2022.
"Ada hal-hal yang tidak pernah bisa kita pulihkan. Ini adalah ekosistem yang hanyut ke Laut Hitam. Ini termasuk 20.000 hewan yang mungkin mati, termasuk spesies endemik yang hanya ditemukan di Ukraina selatan," kata Strilets, seperti dikutip dari Reuters.
Strilets tidak merinci apa yang menyebabkan kerusakan menimbulkan kerugian sebesar itu. Tetapi, ia mengatakan runtuhnya bendungan telah menyebabkan sekitar 1 juta orang tanpa air minum setelah volume waduk Kakhovka anjlok tiga perempat, dan puing-puing akan hanyut ke negraa lain.
"Eropa akan menemukan ranjau Rusia di pantainya," katanya. Menurut Strilets, ranjau yang digali oleh banjir dapat hanyut ke pantai negara-negara Eropa lainnya.
Ukraina menuduh Rusia meledakkan bendungan era Soviet, yang berada di bawah kendali Rusia sejak awal invasinya. Sementara Kremlin menuduh Kiev menyabotase fasilitas pembangkit listrik tenaga air.
Sebuah tim ahli hukum internasional yang membantu jaksa Ukraina dalam penyelidikan mereka mengatakan "sangat mungkin" keruntuhan bendungan itu disebabkan oleh bahan peledak yang ditanam oleh Rusia.
Sementara Kepala Kebijakan Lingkungan Uni Eropa Virginijus Sinkevicius mengatakan, negara-negara Uni Eropa mengoordinasikan pasokan darurat kapal, tempat berlindung, bendungan air, bahan medis, dan pemurni air.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(esn)
tulis komentar anda