Pamer Payudara saat Pawai LGBT Gedung Putih, Rose Montoya Minta Maaf
Senin, 19 Juni 2023 - 14:29 WIB
WASHINGTON - Rose Montoya, aktivis dan model transgender yang memamerkan payudaranya di acara pawai LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) Gedung Putih, Amerika Serikat, meminta maaf atas tindakannya,
Model transgender berusia 27 tahun itu ambil bagian dalam pawai "White House Pride Month" pada 12 Juni lalu.
Dia dilarang masuk ke "1600 Pennsylvania Avenue" setelah aksi yang digambarkan juru bicara Gedung Putih sebagai tindakan “tidak pantas dan tidak sopan”.
Montoya, melalui video tiga menit di Twitter, meminta maaf atas perilakunya.
“Saya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang tidak pantas sebagai tamu Presiden di perayaan Gedung Putih,” katanya, seperti dilansir New York Post, Senin (19/6/2023), mencatat bahwa momen kontroversial itu adalah “momen cepat dari kegembiraan transgender yang cepat berlalu dan luar biasa”.
“Lebih dari sebelumnya, saya telah belajar betapa kuat dan betapa berdampaknya tindakan saya dan betapa berdampak ketika kita berbagi cerita dan pengalaman kita, dan bagaimana kita melakukannya dengan dunia," paparnya.
"Saya ingin mengambil momen ini untuk meminta maaf atas dampak dari tindakan saya," imbuh dia.
Montoya menawarkan kata-kata permintaan maaf khusus kepada individu transgender berkulit hitam, dan kepada keluarga serta teman-temannya yang dilecehkan setelah perilakunya.
“Terakhir, saya ingin meminta maaf kepada Presiden, Gedung Putih, dan bangsa,” paparnya.
Model transgender berusia 27 tahun itu ambil bagian dalam pawai "White House Pride Month" pada 12 Juni lalu.
Dia dilarang masuk ke "1600 Pennsylvania Avenue" setelah aksi yang digambarkan juru bicara Gedung Putih sebagai tindakan “tidak pantas dan tidak sopan”.
Montoya, melalui video tiga menit di Twitter, meminta maaf atas perilakunya.
“Saya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang tidak pantas sebagai tamu Presiden di perayaan Gedung Putih,” katanya, seperti dilansir New York Post, Senin (19/6/2023), mencatat bahwa momen kontroversial itu adalah “momen cepat dari kegembiraan transgender yang cepat berlalu dan luar biasa”.
“Lebih dari sebelumnya, saya telah belajar betapa kuat dan betapa berdampaknya tindakan saya dan betapa berdampak ketika kita berbagi cerita dan pengalaman kita, dan bagaimana kita melakukannya dengan dunia," paparnya.
"Saya ingin mengambil momen ini untuk meminta maaf atas dampak dari tindakan saya," imbuh dia.
Montoya menawarkan kata-kata permintaan maaf khusus kepada individu transgender berkulit hitam, dan kepada keluarga serta teman-temannya yang dilecehkan setelah perilakunya.
“Terakhir, saya ingin meminta maaf kepada Presiden, Gedung Putih, dan bangsa,” paparnya.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
tulis komentar anda