Jepang Perpanjang Perintah Penghancuran Rudal Korea Utara
Senin, 12 Juni 2023 - 10:38 WIB
TOKYO - Kementerian Pertahanan Jepang mengumumkan perpanjangan perintah untuk melacak dan menghancurkan setiap roket, rudal balistik atau puing-puing yang dapat menimbulkan ancaman bagi wilayahnya. Itu dilakukan setelah Pyongyang berjanji melakukan upaya lain untuk meluncurkan satelit militer.
“Mengenai perintah pengenalan langkah-langkah untuk menghancurkan rudal balistik, yang dikeluarkan pada 29 Mei 2023, kami akan memperpanjangnya sementara untuk periode setelah 11 Juni 2023,” kata Kementerian Pertahanan Jepang seperti dikutip dari Russia Today, Senin (12/6/2023).
Tokyo mengeluarkan perintah penghancuran awal pada akhir Mei, setelah Pyongyang memperingatkan Penjaga Pantai Jepang tentang niatnya untuk meluncurkan satelit militer ke orbit.
Militer Jepang terus mengerahkan sistem pertahanan rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS) ke pulau-pulau barat daya, sementara kapal perusak Aegis Jepang yang dipersenjatai dengan rudal pencegat SM-3 dikirim untuk berpatroli di Laut China Timur.
Pada 31 Mei, Korea Utara (Korut) mengonfirmasi bahwa roketnya yang membawa satelit militer Malligyong-1 jatuh ke Laut Kuning, setelah mesin tahap kedua gagal menyala karena “malfungsi”.
Menyusul kegagalan itu, Kim Yo-jong, saudara perempuan berpengaruh dari pemimpin Korut Kim Jong-un, mengatakan dia yakin bahwa satelit pengintai militer Korut akan ditempatkan dengan benar di orbit luar angkasa dalam waktu dekat dan memulai misinya.
"Seoul juga mewaspadai kemungkinan peluncuran kedua, karena meskipun periode pemberitahuan telah berakhir, Korut dapat meluncurkan rudal balistik jarak jauh kapan saja tanpa pemberitahuan sebelumnya,” kata seorang pejabat senior kepresidenan kepada Yonhap.
“Mengenai perintah pengenalan langkah-langkah untuk menghancurkan rudal balistik, yang dikeluarkan pada 29 Mei 2023, kami akan memperpanjangnya sementara untuk periode setelah 11 Juni 2023,” kata Kementerian Pertahanan Jepang seperti dikutip dari Russia Today, Senin (12/6/2023).
Tokyo mengeluarkan perintah penghancuran awal pada akhir Mei, setelah Pyongyang memperingatkan Penjaga Pantai Jepang tentang niatnya untuk meluncurkan satelit militer ke orbit.
Baca Juga
Militer Jepang terus mengerahkan sistem pertahanan rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS) ke pulau-pulau barat daya, sementara kapal perusak Aegis Jepang yang dipersenjatai dengan rudal pencegat SM-3 dikirim untuk berpatroli di Laut China Timur.
Pada 31 Mei, Korea Utara (Korut) mengonfirmasi bahwa roketnya yang membawa satelit militer Malligyong-1 jatuh ke Laut Kuning, setelah mesin tahap kedua gagal menyala karena “malfungsi”.
Menyusul kegagalan itu, Kim Yo-jong, saudara perempuan berpengaruh dari pemimpin Korut Kim Jong-un, mengatakan dia yakin bahwa satelit pengintai militer Korut akan ditempatkan dengan benar di orbit luar angkasa dalam waktu dekat dan memulai misinya.
"Seoul juga mewaspadai kemungkinan peluncuran kedua, karena meskipun periode pemberitahuan telah berakhir, Korut dapat meluncurkan rudal balistik jarak jauh kapan saja tanpa pemberitahuan sebelumnya,” kata seorang pejabat senior kepresidenan kepada Yonhap.
tulis komentar anda