Paris Setuju Berbagi Kota dengan Tikus, Cari Cara Hidup Damai Bersama Hewan Pengerat
Minggu, 11 Juni 2023 - 01:01 WIB
PARIS - Wali Kota Paris Anne Hidalgo memutuskan membentuk satu komite untuk mempertimbangkan "kohabitasi" antara dua juta penduduk Kota Cahaya dan enam juta tikus.
Kabar tersebut diungkapkan salah satu wakil wali kota dalam pertemuan dewan kota. Itu artinya, mereka memutuskan berbagi kota dengan tikus dan hidup bersama hewan pengerat tersebut.
Anne Souyris, wakil wali kota Paris untuk kesehatan masyarakat, menambahkan bahwa komite akan ditugaskan menemukan solusi yang "sefektif mungkin" dan "tidak tertahankan" bagi warga Paris.
Para pengkritik dengan cepat menuduh pemerintah kota gagal menangani masalah ini dengan serius.
Geoffroy Boulard, kepala arondisemen ke-17 ibu kota Prancis, mengatakan, "Tim Anne Hidalgo tidak pernah mengecewakan."
Boulard bersikeras, "Paris pantas mendapatkan yang lebih baik." Dia mendesak pemerintah kota menyusun rencana yang lebih ambisius melawan perkembangbiakan tikus di ruang publik.
Pernyataan itu menyusul kecaman kepala arondisemen ke-17 pada Hidalgo karena tidak berbuat banyak untuk membasmi tikus di Paris, termasuk selama pemogokan di ibu kota Prancis awal tahun ini, ketika tumpukan sampah menumpuk di seluruh kota.
“Kehadiran tikus di permukaan tanah berbahaya bagi kualitas hidup warga Paris,” ungkap Boulard saat itu.
Baca juga: Raja Arab Saudi Salman Undang Naik Haji 1.000 Warga Palestina dari Keluarga Martir dan Tahanan
Kelompok hak-hak hewan Paris Animaux Zoopolis, sebaliknya, memuji langkah pemerintah kota, dengan mengatakan dalam pernyataan bahwa, "Tikus ada di Paris, seperti di semua kota besar Prancis, jadi pertanyaan tentang hidup bersama pasti muncul."
Rencana "kohabitasi" pemerintah kota adalah perubahan nyata pada strategi anti-tikus 2017 yang gagal, yang bernilai 1,7 juta euro (USD1,8 juta).
Program mahal itu antara lain menetapkan pemasangan tempat sampah kedap udara di seluruh Paris dan penggunaan racun tikus secara luas.
Kabar tersebut diungkapkan salah satu wakil wali kota dalam pertemuan dewan kota. Itu artinya, mereka memutuskan berbagi kota dengan tikus dan hidup bersama hewan pengerat tersebut.
Anne Souyris, wakil wali kota Paris untuk kesehatan masyarakat, menambahkan bahwa komite akan ditugaskan menemukan solusi yang "sefektif mungkin" dan "tidak tertahankan" bagi warga Paris.
Para pengkritik dengan cepat menuduh pemerintah kota gagal menangani masalah ini dengan serius.
Geoffroy Boulard, kepala arondisemen ke-17 ibu kota Prancis, mengatakan, "Tim Anne Hidalgo tidak pernah mengecewakan."
Boulard bersikeras, "Paris pantas mendapatkan yang lebih baik." Dia mendesak pemerintah kota menyusun rencana yang lebih ambisius melawan perkembangbiakan tikus di ruang publik.
Pernyataan itu menyusul kecaman kepala arondisemen ke-17 pada Hidalgo karena tidak berbuat banyak untuk membasmi tikus di Paris, termasuk selama pemogokan di ibu kota Prancis awal tahun ini, ketika tumpukan sampah menumpuk di seluruh kota.
“Kehadiran tikus di permukaan tanah berbahaya bagi kualitas hidup warga Paris,” ungkap Boulard saat itu.
Baca juga: Raja Arab Saudi Salman Undang Naik Haji 1.000 Warga Palestina dari Keluarga Martir dan Tahanan
Kelompok hak-hak hewan Paris Animaux Zoopolis, sebaliknya, memuji langkah pemerintah kota, dengan mengatakan dalam pernyataan bahwa, "Tikus ada di Paris, seperti di semua kota besar Prancis, jadi pertanyaan tentang hidup bersama pasti muncul."
Rencana "kohabitasi" pemerintah kota adalah perubahan nyata pada strategi anti-tikus 2017 yang gagal, yang bernilai 1,7 juta euro (USD1,8 juta).
Program mahal itu antara lain menetapkan pemasangan tempat sampah kedap udara di seluruh Paris dan penggunaan racun tikus secara luas.
(sya)
tulis komentar anda