Boneka Seks China Laris Manis selama Lockdown Covid-19
Jum'at, 24 Juli 2020 - 15:56 WIB
Mengutip laporan The Paper yang berbasis di Shanghai, South China Morning Post menyatakan bahwa ekspor main seks (sex toy) China telah meningkat 50 persen sepanjang tahun ini, dengan ekspor ke Italia pada khususnya melonjak empat kali lipat sejak Maret. Lonjakan terjadi ketika kasus Covid-19 mulai muncul di negara tersebut.
Permintaan mainan seks juga meningkat di Amerika Serikat, Inggris, Denmark, Selandia Baru, dan Australia ketika tindakan lockdown dilembagakan di negara-negara tersebut. (Baca juga: Menteri Chile Dihadiahi Boneka Seks untuk Merangsang Ekonomi )
Toko peralatan kebutuhan dewasa ternama Amerika Serikat, Adam & Eve, juga mengalami kenaikan penjualan sebesar 30 persen pada akhir Maret.
Toko itu mengalami lonjakan penjualan 20 persen sejak Februari, dengan peningkatan permintaan besar di kota-kota seperti New York dan Los Angeles.
Pada bulan April, pembuat mainan seks yang berbasis di Berlin, Wow Tech Group, juga melaporkan bahwa penjualan online untuk beberapa itemnya telah meningkat lebih dari 200 persen.
Gerson Monje, pemilik sebuah toko seks online di Kolombia, mengatakan kepada Reuters pada bulan April bahwa pihaknya telah melihat lonjakan besar dalam penjualan di negara yang biasanya konservatif.
"Penjualan mulai naik pada hari keempat karantina," kata Monje pada saat itu. "Kami telah melihat kenaikan 50 persen."
Permintaan mainan seks juga meningkat di Amerika Serikat, Inggris, Denmark, Selandia Baru, dan Australia ketika tindakan lockdown dilembagakan di negara-negara tersebut. (Baca juga: Menteri Chile Dihadiahi Boneka Seks untuk Merangsang Ekonomi )
Toko peralatan kebutuhan dewasa ternama Amerika Serikat, Adam & Eve, juga mengalami kenaikan penjualan sebesar 30 persen pada akhir Maret.
Toko itu mengalami lonjakan penjualan 20 persen sejak Februari, dengan peningkatan permintaan besar di kota-kota seperti New York dan Los Angeles.
Pada bulan April, pembuat mainan seks yang berbasis di Berlin, Wow Tech Group, juga melaporkan bahwa penjualan online untuk beberapa itemnya telah meningkat lebih dari 200 persen.
Gerson Monje, pemilik sebuah toko seks online di Kolombia, mengatakan kepada Reuters pada bulan April bahwa pihaknya telah melihat lonjakan besar dalam penjualan di negara yang biasanya konservatif.
"Penjualan mulai naik pada hari keempat karantina," kata Monje pada saat itu. "Kami telah melihat kenaikan 50 persen."
(min)
tulis komentar anda