4 Fakta Kesuksesan Strategi Rusia dengan Menghancurkan Bendungan Kakhovka
Rabu, 07 Juni 2023 - 11:31 WIB
Kyiv dan Moskow saling menyalahkan atas runtuhnya bendungan Nova Kakhovka di Ukraina selatan yang menyebabkan banjir mengalir deras ke kota-kota dan lahan pertanian di sekitarnya dan memaksa ratusan warga sipil mengungsi.
Dengan tingkat air yang masih naik, para pejabat dan analis telah mulai menghitung biaya kerugiana dan lingkungan untuk salah satu negara agraris paling subur di dunia. Mereka juga mengatakan pemukiman, ribuan orang dan beberapa spesies satwa liar yang langka terancam.
“Setidaknya 150 ton minyak dari bendungan telah bocor ke Dnipro,” kata Menteri Lingkungan Ukraina Ruslan Strilets. Dia memperkriakan kerusakan lingkungan mencapai 50 juta euro.
Kemudian, Modupe Jimoh, seorang profesor Teknik Sipil dan Kemanusiaan di University of Warwick, memperkirakan jebolnya bendungan akan mencuci bahan kimia industri dan pelumas ke dalam tanah dan tabel air, merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuduh Rusia melakukan "ekosida", mengatakan banjir akan membawa kerusakan yang tidak dapat diubah. “Hewan di Kebun Binatang Nova Kakhovka, termasuk monyet dan landak, telah mati akibat air yang naik,” katanya.
Foto/Reuters
Air pada bendungan yang luas juga memasok air pendingin untuk pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa di Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia. Namun, pengawas nuklir PBB mengecilkan risiko langsung, dengan mengatakan sumber air alternatif dapat memasok fasilitas selama berbulan-bulan jika diperlukan.
Dengan tingkat air yang masih naik, para pejabat dan analis telah mulai menghitung biaya kerugiana dan lingkungan untuk salah satu negara agraris paling subur di dunia. Mereka juga mengatakan pemukiman, ribuan orang dan beberapa spesies satwa liar yang langka terancam.
“Setidaknya 150 ton minyak dari bendungan telah bocor ke Dnipro,” kata Menteri Lingkungan Ukraina Ruslan Strilets. Dia memperkriakan kerusakan lingkungan mencapai 50 juta euro.
Kemudian, Modupe Jimoh, seorang profesor Teknik Sipil dan Kemanusiaan di University of Warwick, memperkirakan jebolnya bendungan akan mencuci bahan kimia industri dan pelumas ke dalam tanah dan tabel air, merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuduh Rusia melakukan "ekosida", mengatakan banjir akan membawa kerusakan yang tidak dapat diubah. “Hewan di Kebun Binatang Nova Kakhovka, termasuk monyet dan landak, telah mati akibat air yang naik,” katanya.
3. Memicu Krisis Nuklir
Foto/Reuters
Air pada bendungan yang luas juga memasok air pendingin untuk pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa di Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia. Namun, pengawas nuklir PBB mengecilkan risiko langsung, dengan mengatakan sumber air alternatif dapat memasok fasilitas selama berbulan-bulan jika diperlukan.
4. Krisis Pangan Makin Parah
tulis komentar anda