Kunjungi Pangkalan Rusia di Tajikistan, Lavrov Tegaskan Rencana Barat akan Gagal
Selasa, 06 Juni 2023 - 08:01 WIB
Lavrov juga menyoroti fakta Eropa telah memutuskan berperang melawan Rusia, dan Moskow perlu mencapai tujuannya dalam perang ini.
“Konsep kebijakan luar negeri kita mengatakan Eropa telah memilih jalan perang dengan kita. ...Oleh karena itu, tentu saja, kita masih harus hidup berdampingan dengan mereka, tetapi jika ini adalah perang, maka kita harus mencapai tujuan kita," ungkap Lavrov.
Dia juga mengatakan Eropa berusaha mendapatkan sesuatu yang bukan milik mereka, sedangkan Rusia menginginkan "apa yang menjadi milik kita".
Diplomat top Rusia juga menyatakan pengiriman jet F-16 ke Ukraina merupakan eskalasi lain karena pesawat tempur tersebut memiliki satu modifikasi yang berkemampuan nuklir.
Menurut Lavrov, tidak ada yang dikesampingkan terkait bantuan militer Barat ke Ukraina.
“Mereka telah membuktikan ini ketika, setelah senjata jarak jauh modern, setelah tank, mereka sekarang dengan serius mempersiapkan F-16… mereka bersiap melanjutkan eskalasi perang. Ada banyak pembicaraan tentang di mana ini pesawat akan lepas landas dari ... Kita harus ingat bahwa salah satu modifikasi F-16 benar-benar dapat membawa senjata nuklir," ungkap dia.
Sebagai kesimpulan, Lavrov menunjukkan, "tekad telah terakumulasi (di Rusia) untuk tidak pernah dipimpin oleh aturan yang diberlakukan Washington. Untuk waktu yang lama, jika tidak dengan cepat, tapi pasti, (AS) kehilangan perannya, lebih dan lebih banyak negara kecewa pada mereka."
Lavrov juga dijadwalkan bertemu Presiden Tajikistan Emomali Rahmon dan mengadakan pembicaraan dengan Menlu Tajikistan Sirodjiddin Mukhriddin.
Kunjungan menteri luar negeri Rusia akan berlangsung selama dua hari, di mana dia juga akan berpidato di Universitas Rusia-Tajikistan.
“Konsep kebijakan luar negeri kita mengatakan Eropa telah memilih jalan perang dengan kita. ...Oleh karena itu, tentu saja, kita masih harus hidup berdampingan dengan mereka, tetapi jika ini adalah perang, maka kita harus mencapai tujuan kita," ungkap Lavrov.
Dia juga mengatakan Eropa berusaha mendapatkan sesuatu yang bukan milik mereka, sedangkan Rusia menginginkan "apa yang menjadi milik kita".
Diplomat top Rusia juga menyatakan pengiriman jet F-16 ke Ukraina merupakan eskalasi lain karena pesawat tempur tersebut memiliki satu modifikasi yang berkemampuan nuklir.
Menurut Lavrov, tidak ada yang dikesampingkan terkait bantuan militer Barat ke Ukraina.
“Mereka telah membuktikan ini ketika, setelah senjata jarak jauh modern, setelah tank, mereka sekarang dengan serius mempersiapkan F-16… mereka bersiap melanjutkan eskalasi perang. Ada banyak pembicaraan tentang di mana ini pesawat akan lepas landas dari ... Kita harus ingat bahwa salah satu modifikasi F-16 benar-benar dapat membawa senjata nuklir," ungkap dia.
Sebagai kesimpulan, Lavrov menunjukkan, "tekad telah terakumulasi (di Rusia) untuk tidak pernah dipimpin oleh aturan yang diberlakukan Washington. Untuk waktu yang lama, jika tidak dengan cepat, tapi pasti, (AS) kehilangan perannya, lebih dan lebih banyak negara kecewa pada mereka."
Lavrov juga dijadwalkan bertemu Presiden Tajikistan Emomali Rahmon dan mengadakan pembicaraan dengan Menlu Tajikistan Sirodjiddin Mukhriddin.
Kunjungan menteri luar negeri Rusia akan berlangsung selama dua hari, di mana dia juga akan berpidato di Universitas Rusia-Tajikistan.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda