Pasukan Paramiliter Sudan Ambil Alih Museum Khartoum

Minggu, 04 Juni 2023 - 08:12 WIB
Roxanne Trioux, bagian dari tim arkeologi Prancis yang bekerja di Sudan, mengatakan bahwa mereka telah memantau gambar satelit dari museum tersebut dan telah melihat tanda-tanda potensi kerusakan di sana sebelum Jumat, dengan tanda-tanda terbakar.

"Kami tidak tahu tingkat kerusakan di dalamnya," katanya.

Sementara itu pertempuran masih terus berlanjut meskipun ada gencatan senjata berulang kali termasuk yang dinegosiasikan oleh Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Yang terbaru akan berakhir pada Sabtu malam.

Pada Sabtu sore, penduduk melaporkan bentrokan termasuk serangan udara dan artileri di Khartoum selatan dan distrik utara kota kembarnya Omdurman dan Bahri yang terletak di seberang Sungai Nil, serta distrik Sharg el-Nil, di timur.



Setelah bentrokan lanjutan, pemboman dan pendudukan bangunan sipil, Washington dan Riyadh menangguhkan pembicaraan dan AS mengatakan minggu ini akan menjatuhkan sanksi pada kepentingan bisnis kedua belah pihak.

Sejak penggulingan penguasa lama Omar al-Bashir pada 2019, pemerintah Sudan dipimpin oleh dewan kedaulatan di bawah panglima militer Jenderal Abdel-Fattah al-Burhan dengan kepala RSF Mohamed Hamdan Dagalo, yang dikenal sebagai Hemedti, sebagai wakilnya.

Keduanya sekarang memimpin kekuatan yang saling bersaing dalam perebutan kekuasaan berdarah, dan Burhan mencopot Hemedti dari jabatannya bulan lalu.

Pada hari Jumat, Dewan Keamanan PBB meminta faksi yang bertikai untuk menghentikan permusuhan untuk memungkinkan akses bagi organisasi kemanusiaan.

“Tentara menembaki kami dan RSF tersebar di jalan-jalan, dan warga membayar harga untuk perang,” kata Sami el-Tayeb, seorang warga Omdurman berusia 47 tahun.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More