Ibu Kotanya Diserang 8 Drone, Efektivitas Sistem Rudal Rusia Dipertanyakan
Kamis, 01 Juni 2023 - 16:51 WIB
MOSKOW - Efektivitas sistem pertahanan rudal Rusia dipertanyakan setelah serangan delapan drone melanda ibu kotanya; Moskow, pada Selasa lalu.
Itu adalah serangan drone skala besar untuk pertama kalinya sejak Rusia menginvasi Ukraina Februari tahun lalu.
Pihak berwenang Kremlin menuduh Ukraina telah menargetkan Moskow dengan serangan drone pada Selasa pagi.
Tak lama setelah tuduhan itu muncul, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa masih ada pekerjaan yang harus dilakukan sehubungan dengan sistem pertahanan udara di ibu kota.
Para pejabat Rusia memberikan tanggapan yang beragam terhadap serangan itu, di mana pendiri Wagner Group—kelompok tentara bayaran Rusia—Yevgeny Prigozhin menyalahkan Kementerian Pertahanan karena gagal mencegah serangan drone.
Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina melakukan serangan teroris dengan setidaknya delapan drone, beberapa di antaranya menyebabkan kerusakan ringan.
Kementerian itu, seperti dikutip Newsweek, Kamis (1/6/2023), mengatakan pasukan Rusia menembak jatuh lima drone. Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan tidak ada korban luka serius.
Ukraina telah membantah bertanggung jawab atas serangan delapan drone di Moskow.
Target serangan drone di Moskow termasuk kediaman Putin dan rumah-rumah anak buahnya di Rublyovka. Demikian laporan saluran Telegram independen Rusia; "We can Explain", yang menganalisis di mana drone-drone itu terlihat.
Serangan hari Selasa terjadi setelah dua drone menghantan kompleks istana Kremlin di Moskow pada 3 Mei lalu.
Putin pada hari Selasa menuduh Kyiv berusaha memprovokasi respons cermin dari Moskow dan menyarankan pertahanan udara ibu kota untuk diperkuat.
“Sudah jelas apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pertahanan udara, dan kami akan melakukannya,” katanya.
Anton Gerashchenko, penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, mengatakan serangan drone di Moskow menunjukkan sistem pertahanan udara Rusia ketinggalan zaman.
“Serangan drone hari ini di Moskow serta fakta bahwa drone dapat menjangkaunya adalah kegagalan pertahanan udara Rusia,” tulis dia di Twitter pada hari Selasa.
“Pertahanan udara Rusia menunjukkan dengan jelas bahwa drone semacam itu bukanlah target yang mudah, karena sistem tersebut tidak dibuat untuk mendeteksi dan menghancurkan target jenis ini. Itu dibuat untuk menyerang target yang mirip dengan yang diproduksi di Uni Soviet, sistem pertahanan udara itu sudah ketinggalan zaman," paparnya.
"Putin dan rakyatnya bahkan tidak dapat melindungi tempat tinggal dan simbol kekuasaan mereka sendiri. Mereka mengetahuinya dan mereka tahu bahwa orang Rusia mengetahuinya," imbuh dia.
Prigozhin menanggapi serangan itu dengan mengkritik kementerian pertahanan Rusia, menyerukan pejabat pemerintah untuk membela negara daripada "duduk diam".
"Bajingan busuk! Apa yang Anda lakukan?! Keluarkan diri Anda dari kabinet yang telah Anda tempatkan untuk melindungi negara ini! Anda adalah Kementerian Pertahanan! Anda telah melakukan semuanya secara berurutan untuk maju! Kenapa kalian mengizinkan kedatangan UAV ini ke Moskow?!" kesal Prigozhin dalam pesan audio yang dipublikasikan di halaman Telegram miliknya.
"Fakta bahwa mereka terbang ke rumah Anda di Rublyovka, untuk mempermasalahkan itu, membiarkan rumah Anda terbakar. Apa yang dilakukan orang biasa ketika UAV dengan bahan peledak menabrak rumah mereka? Sebagai warga negara, saya sangat marah bahwa bajingan ini dengan tenang duduk di atas lemak mereka yang diolesi krim mahal. Oleh karena itu, saya percaya bahwa orang-orang memiliki hak penuh untuk menanyakan pertanyaan ini kepada mereka," lanjut dia.
Di stasiun televisi pemerintah, propagandis Rusia Vladimir Solovyev mengeklaim 32 drone diluncurkan oleh Ukraina, beberapa di antaranya menargetkan lingkungan Rublyovka yang makmur di wilayah Moskow.
Mantan kepala antariksa Rusia Dmitry Rogozin juga mengkritik respons atas serangan drone di Moskow. "Selamat pagi, Moskow! Saya harap mimpi indah akan sirna sekarang? Bangun, negara!"
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov membela sistem pertahanan udara Moskow."Semuanya bekerja dengan baik, bekerja dengan baik...sistem pertahanan udara juga bekerja dengan baik," klaim Peskov.
Rusia saat ini mengoperasikan berbagai sistem rudal, dengan yang tercanggih adalah S-400.
Itu adalah serangan drone skala besar untuk pertama kalinya sejak Rusia menginvasi Ukraina Februari tahun lalu.
Pihak berwenang Kremlin menuduh Ukraina telah menargetkan Moskow dengan serangan drone pada Selasa pagi.
Tak lama setelah tuduhan itu muncul, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa masih ada pekerjaan yang harus dilakukan sehubungan dengan sistem pertahanan udara di ibu kota.
Para pejabat Rusia memberikan tanggapan yang beragam terhadap serangan itu, di mana pendiri Wagner Group—kelompok tentara bayaran Rusia—Yevgeny Prigozhin menyalahkan Kementerian Pertahanan karena gagal mencegah serangan drone.
Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina melakukan serangan teroris dengan setidaknya delapan drone, beberapa di antaranya menyebabkan kerusakan ringan.
Kementerian itu, seperti dikutip Newsweek, Kamis (1/6/2023), mengatakan pasukan Rusia menembak jatuh lima drone. Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan tidak ada korban luka serius.
Ukraina telah membantah bertanggung jawab atas serangan delapan drone di Moskow.
Target serangan drone di Moskow termasuk kediaman Putin dan rumah-rumah anak buahnya di Rublyovka. Demikian laporan saluran Telegram independen Rusia; "We can Explain", yang menganalisis di mana drone-drone itu terlihat.
Serangan hari Selasa terjadi setelah dua drone menghantan kompleks istana Kremlin di Moskow pada 3 Mei lalu.
Putin pada hari Selasa menuduh Kyiv berusaha memprovokasi respons cermin dari Moskow dan menyarankan pertahanan udara ibu kota untuk diperkuat.
“Sudah jelas apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pertahanan udara, dan kami akan melakukannya,” katanya.
Anton Gerashchenko, penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, mengatakan serangan drone di Moskow menunjukkan sistem pertahanan udara Rusia ketinggalan zaman.
“Serangan drone hari ini di Moskow serta fakta bahwa drone dapat menjangkaunya adalah kegagalan pertahanan udara Rusia,” tulis dia di Twitter pada hari Selasa.
“Pertahanan udara Rusia menunjukkan dengan jelas bahwa drone semacam itu bukanlah target yang mudah, karena sistem tersebut tidak dibuat untuk mendeteksi dan menghancurkan target jenis ini. Itu dibuat untuk menyerang target yang mirip dengan yang diproduksi di Uni Soviet, sistem pertahanan udara itu sudah ketinggalan zaman," paparnya.
"Putin dan rakyatnya bahkan tidak dapat melindungi tempat tinggal dan simbol kekuasaan mereka sendiri. Mereka mengetahuinya dan mereka tahu bahwa orang Rusia mengetahuinya," imbuh dia.
Prigozhin menanggapi serangan itu dengan mengkritik kementerian pertahanan Rusia, menyerukan pejabat pemerintah untuk membela negara daripada "duduk diam".
"Bajingan busuk! Apa yang Anda lakukan?! Keluarkan diri Anda dari kabinet yang telah Anda tempatkan untuk melindungi negara ini! Anda adalah Kementerian Pertahanan! Anda telah melakukan semuanya secara berurutan untuk maju! Kenapa kalian mengizinkan kedatangan UAV ini ke Moskow?!" kesal Prigozhin dalam pesan audio yang dipublikasikan di halaman Telegram miliknya.
"Fakta bahwa mereka terbang ke rumah Anda di Rublyovka, untuk mempermasalahkan itu, membiarkan rumah Anda terbakar. Apa yang dilakukan orang biasa ketika UAV dengan bahan peledak menabrak rumah mereka? Sebagai warga negara, saya sangat marah bahwa bajingan ini dengan tenang duduk di atas lemak mereka yang diolesi krim mahal. Oleh karena itu, saya percaya bahwa orang-orang memiliki hak penuh untuk menanyakan pertanyaan ini kepada mereka," lanjut dia.
Di stasiun televisi pemerintah, propagandis Rusia Vladimir Solovyev mengeklaim 32 drone diluncurkan oleh Ukraina, beberapa di antaranya menargetkan lingkungan Rublyovka yang makmur di wilayah Moskow.
Mantan kepala antariksa Rusia Dmitry Rogozin juga mengkritik respons atas serangan drone di Moskow. "Selamat pagi, Moskow! Saya harap mimpi indah akan sirna sekarang? Bangun, negara!"
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov membela sistem pertahanan udara Moskow."Semuanya bekerja dengan baik, bekerja dengan baik...sistem pertahanan udara juga bekerja dengan baik," klaim Peskov.
Rusia saat ini mengoperasikan berbagai sistem rudal, dengan yang tercanggih adalah S-400.
(mas)
tulis komentar anda