Rusia Gagal Lumpuhkan Sistem Pertahanan Udara Ukraina
Kamis, 01 Juni 2023 - 00:51 WIB
LONDON - Intelijen Inggris melaporkan Rusia menargetkan sistem pertahanan udara Ukraina yang ditingkatkan sebagai bagian dari serangannya terhadap negara itu. Namun upaya itu tampaknya tidak banyak berpengaruh.
"Rusia memiliki sedikit keberhasilan dalam kemungkinan tujuannya untuk menetralisir peningkatan pertahanan udara Ukraina dan menghancurkan pasukan serangan balik Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijennya seperti dikutip dari Insider, Kamis (1/6/2023).
Dalam pembaruan terbarunya, Kementerian Pertahanan Inggris menggambarkan serangkaian serangan udara baru-baru ini di Ukraina.
“Selama Mei 2023, Rusia telah meluncurkan 20 serangan malam satu arah dengan kendaraan udara tanpa awak dan serangan rudal jelajah jauh di dalam Ukraina,” katanya.
Rusia baru-baru ini meningkatkan serangan drone dan misilnya ke kota-kota Ukraina yang jauh dari garis depan, yang menurut Ukraina telah mengakibatkan kematian warga sipil.
Tetapi Kementerian Pertahanan Inggris menggambarkan Rusia sebaliknya berfokus pada reaksi terhadap gerakan Ukraina daripada proaktif dalam perangnya.
"Sejak awal Mei 2023, Rusia semakin menyerahkan inisiatif dalam konflik dan bereaksi terhadap tindakan Ukraina daripada secara aktif maju menuju tujuan perangnya sendiri," katanya.
Kementerian Pertahanan Ingris awal bulan ini mengatakan bahwa prioritas baru Rusia adalah menargetkan pertahanan udara, setelah dipermalukan oleh Ukraina yang menembak jatuh beberapa rudal Kinzhal yang sebelumnya dibanggakan tidak dapat dihentikan.
Ukraina berhasil menembak jatuh rudal canggih Kinzhal Rusia untuk pertama kalinya awal bulan ini, dan kemudian menembak jatuh beberapa lagi di hari-hari berikutnya, menurut pejabat Ukraina dan sekutu Barat.
Sebagai tanggapan, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa salah satu misilnya telah menghancurkan sistem pertahanan udara Patriot buatan AS di Kiev, tetapi Ukraina membantah klaim tersebut, dan para pejabat AS mengatakan bahwa Patriot tampaknya rusak, namun masih berfungsi.
Pejabat AS mengatakan sistem itu diperbaiki pada minggu yang sama.
Kedua belah pihak sekarang bersiap untuk serangan balik yang diharapkan Ukraina, setelah serangan Rusia baru-baru ini untuk mencoba merebut lebih banyak wilayah gagal mencapai hasil yang nyata.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
"Rusia memiliki sedikit keberhasilan dalam kemungkinan tujuannya untuk menetralisir peningkatan pertahanan udara Ukraina dan menghancurkan pasukan serangan balik Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam pembaruan intelijennya seperti dikutip dari Insider, Kamis (1/6/2023).
Dalam pembaruan terbarunya, Kementerian Pertahanan Inggris menggambarkan serangkaian serangan udara baru-baru ini di Ukraina.
“Selama Mei 2023, Rusia telah meluncurkan 20 serangan malam satu arah dengan kendaraan udara tanpa awak dan serangan rudal jelajah jauh di dalam Ukraina,” katanya.
Rusia baru-baru ini meningkatkan serangan drone dan misilnya ke kota-kota Ukraina yang jauh dari garis depan, yang menurut Ukraina telah mengakibatkan kematian warga sipil.
Tetapi Kementerian Pertahanan Inggris menggambarkan Rusia sebaliknya berfokus pada reaksi terhadap gerakan Ukraina daripada proaktif dalam perangnya.
"Sejak awal Mei 2023, Rusia semakin menyerahkan inisiatif dalam konflik dan bereaksi terhadap tindakan Ukraina daripada secara aktif maju menuju tujuan perangnya sendiri," katanya.
Kementerian Pertahanan Ingris awal bulan ini mengatakan bahwa prioritas baru Rusia adalah menargetkan pertahanan udara, setelah dipermalukan oleh Ukraina yang menembak jatuh beberapa rudal Kinzhal yang sebelumnya dibanggakan tidak dapat dihentikan.
Ukraina berhasil menembak jatuh rudal canggih Kinzhal Rusia untuk pertama kalinya awal bulan ini, dan kemudian menembak jatuh beberapa lagi di hari-hari berikutnya, menurut pejabat Ukraina dan sekutu Barat.
Sebagai tanggapan, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa salah satu misilnya telah menghancurkan sistem pertahanan udara Patriot buatan AS di Kiev, tetapi Ukraina membantah klaim tersebut, dan para pejabat AS mengatakan bahwa Patriot tampaknya rusak, namun masih berfungsi.
Pejabat AS mengatakan sistem itu diperbaiki pada minggu yang sama.
Kedua belah pihak sekarang bersiap untuk serangan balik yang diharapkan Ukraina, setelah serangan Rusia baru-baru ini untuk mencoba merebut lebih banyak wilayah gagal mencapai hasil yang nyata.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(ian)
tulis komentar anda