Armada Drone yang Dibanggakan Ukraina Hampir Musnah dalam Perang
Senin, 29 Mei 2023 - 22:01 WIB
Laporan itu mengutip seorang ahli dalam sistem militer tak berawak dan robot di Pusat Analisis Angkatan Laut, Samuel Bendett.
“Sebagai UAV yang relatif lambat dan terbang rendah, itu bisa menjadi target untuk berbagai sistem pertahanan udara yang terorganisir dengan baik,” ujar Bendett.
Dia menambahkan, “Setelah militer Rusia bertindak bersama, ia dapat menjatuhkan banyak TB2.”
Bayraktar TB2 adalah drone desain perusahaan Turki Baykar Makina, yang harganya sekitar USD2 juta per unit.
Ankara telah menggembar-gemborkan kehebatan drone itu sejak 2020, ketika dikatakan telah membantu Azerbaijan menang dalam konflik Nagorno-Karabakh 2020.
Pasukan Turki juga telah mengerahkan drone tersebut di Suriah dan Libya. Saat itu kehebatan drone tersebut sangat dikagumi berbagai negara dan mendapat banyak pembeli di penjuru dunia.
Menanggapi penelepon iseng tahun lalu, Kepala Asosiasi Perusahaan Pertahanan Ukraina mengakui, “Ada lebih banyak PR (humas) dan korupsi di Bayraktar daripada penggunaan tempur. Mereka semua ditembak jatuh dalam waktu seminggu."
Awal bulan ini, satu Bayraktar TB2 dihancurkan setelah dilaporkan berkeliaran di ibu kota Ukraina, dengan satu video yang menunjukkan drone itu dijatuhkan oleh roket yang ditembakkan dari bahu.
Sementara akun “intel open source” pro-Ukraina awalnya mengklaim itu adalah Corsair Rusia, militer Ukraina kemudian mengakui mereka terpaksa harus menghancurkan drone mereka sendiri setelah operator gagal mendapatkan kembali kendali atas mesin perang itu.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
“Sebagai UAV yang relatif lambat dan terbang rendah, itu bisa menjadi target untuk berbagai sistem pertahanan udara yang terorganisir dengan baik,” ujar Bendett.
Dia menambahkan, “Setelah militer Rusia bertindak bersama, ia dapat menjatuhkan banyak TB2.”
Bayraktar TB2 adalah drone desain perusahaan Turki Baykar Makina, yang harganya sekitar USD2 juta per unit.
Ankara telah menggembar-gemborkan kehebatan drone itu sejak 2020, ketika dikatakan telah membantu Azerbaijan menang dalam konflik Nagorno-Karabakh 2020.
Pasukan Turki juga telah mengerahkan drone tersebut di Suriah dan Libya. Saat itu kehebatan drone tersebut sangat dikagumi berbagai negara dan mendapat banyak pembeli di penjuru dunia.
Menanggapi penelepon iseng tahun lalu, Kepala Asosiasi Perusahaan Pertahanan Ukraina mengakui, “Ada lebih banyak PR (humas) dan korupsi di Bayraktar daripada penggunaan tempur. Mereka semua ditembak jatuh dalam waktu seminggu."
Awal bulan ini, satu Bayraktar TB2 dihancurkan setelah dilaporkan berkeliaran di ibu kota Ukraina, dengan satu video yang menunjukkan drone itu dijatuhkan oleh roket yang ditembakkan dari bahu.
Sementara akun “intel open source” pro-Ukraina awalnya mengklaim itu adalah Corsair Rusia, militer Ukraina kemudian mengakui mereka terpaksa harus menghancurkan drone mereka sendiri setelah operator gagal mendapatkan kembali kendali atas mesin perang itu.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
(sya)
tulis komentar anda