6 Fakta Oath Keepers, Milisi Sipil Paling Ditakuti di AS
Jum'at, 26 Mei 2023 - 10:13 WIB
"Saya Stewart Rhodes," katanya. "Dan aku pendiri Oath Keepers," ungkapnya dilansir NPR. Rhodes adalah tokoh sentral Oath Keepers. Dia adalah pendiri, pemimpin, dan pusat gravitasi Oath Keepers.
Acara di Lexington Green sebagai pesta penyambutan untuk Rhodes dan Oath Keepers. Kelompok Oath Keepers itu menyebut dirinya sebagai pembela hak-hak orang Amerika dari pemerintahan tirani.
Satu dekade lebih kemudian, Rhodes dan kelompoknya berada di bawah pengawasan ketat Pemerintah AS atas dugaan peran mereka dalam serangan mematikan di Capitol AS pada 6 Januari 2021. Setidaknya puluhan anggota Stewart menghadapi tuduhan konspirasi sehubungan dengan pengepungan tersebut.
2. Milisi Berhaluan Sayap Kanan
Oath Keepers sebagai salah satu kelompok ekstrimis anti-pemerintah terbesar dalam gerakan milisi patriot sayap kanan.
"Secara garis besar, kelompok Oath Keepers memulai sebagai respons terhadap persepsi tirani federal atau pola pelanggaran hak-hak dasar orang Amerika ," kata Sam Jackson, seorang profesor di Universitas di Albany dan penulis buku tentang Oath Keepers.
Sejak awal, Oath Keepers telah mencoba merekrut militer dan penegak hukum ke dalam jajarannya. Nama Oath Keepers merupakan seruan kembali kepada sumpah orang-orang yang bersumpah untuk membela Konstitusi dari semua musuh, baik asing dan domestik.
Grup ini dinamai berdasarkan sumpah dinas yang diambil oleh polisi, militer, dan pejabat lainnya. Mereka yang mengambil sumpah militer, misalnya, berjanji untuk "mendukung dan membela Konstitusi Amerika Serikat dari semua musuh, asing dan dalam negeri".
Oath Keepers mengklaim memiliki puluhan ribu anggota. Meskipun banyak penelitian memperkirakan jumlahnya mungkin tidak lebih dari 5.000 orang.
3. Bukan Organisasi yang Kaku
Acara di Lexington Green sebagai pesta penyambutan untuk Rhodes dan Oath Keepers. Kelompok Oath Keepers itu menyebut dirinya sebagai pembela hak-hak orang Amerika dari pemerintahan tirani.
Satu dekade lebih kemudian, Rhodes dan kelompoknya berada di bawah pengawasan ketat Pemerintah AS atas dugaan peran mereka dalam serangan mematikan di Capitol AS pada 6 Januari 2021. Setidaknya puluhan anggota Stewart menghadapi tuduhan konspirasi sehubungan dengan pengepungan tersebut.
2. Milisi Berhaluan Sayap Kanan
Oath Keepers sebagai salah satu kelompok ekstrimis anti-pemerintah terbesar dalam gerakan milisi patriot sayap kanan.
"Secara garis besar, kelompok Oath Keepers memulai sebagai respons terhadap persepsi tirani federal atau pola pelanggaran hak-hak dasar orang Amerika ," kata Sam Jackson, seorang profesor di Universitas di Albany dan penulis buku tentang Oath Keepers.
Sejak awal, Oath Keepers telah mencoba merekrut militer dan penegak hukum ke dalam jajarannya. Nama Oath Keepers merupakan seruan kembali kepada sumpah orang-orang yang bersumpah untuk membela Konstitusi dari semua musuh, baik asing dan domestik.
Grup ini dinamai berdasarkan sumpah dinas yang diambil oleh polisi, militer, dan pejabat lainnya. Mereka yang mengambil sumpah militer, misalnya, berjanji untuk "mendukung dan membela Konstitusi Amerika Serikat dari semua musuh, asing dan dalam negeri".
Oath Keepers mengklaim memiliki puluhan ribu anggota. Meskipun banyak penelitian memperkirakan jumlahnya mungkin tidak lebih dari 5.000 orang.
3. Bukan Organisasi yang Kaku
tulis komentar anda