Pemimpin Oath Keepers Divonis 18 Tahun Penjara untuk Kasus Kerusuhan US Capitol

Jum'at, 26 Mei 2023 - 06:15 WIB
“Apa yang tidak dapat kita miliki, kita benar-benar tidak dapat memiliki, adalah sekelompok warga yang karena mereka tidak menyukai hasil (pemilu) kemudian bersiap untuk mengangkat senjata untuk memicu revolusi,” ujar Mehta kepada Rhodes. "Itu yang kamu lakukan."

Seorang informan FBI yang disematkan di Oath Keepers (Penjaga Sumpah) telah merekam Rhodes yang mengatakan kelompok itu seharusnya datang ke US Capitol dengan bersenjata dan menggantung Ketua DPR Nancy Pelosi "di tiang lampu".

Mehta kelahiran India, yang ditunjuk oleh Presiden AS dari Partai Demokrat Barack Obama pada 2014, sejauh ini telah menjatuhkan hukuman terlama terkait kerusuhan 6 Januari.

Awal bulan ini, dia menghukum Peter Schwartz dengan vonis 14 tahun penjara karena menyemprot merica pada petugas polisi di US Capitol. Dia menyebut pria Kentucky itu sebagai "prajurit melawan demokrasi".

Demokrat bersikeras peristiwa 6 Januari merupakan "pemberontakan" terhadap pemerintah AS, istilah yang terakhir digunakan untuk Perang Saudara di tahun 1860-an.

Ribuan pengunjuk rasa, yang mendukung presiden saat itu Donald Trump dan percaya pemilu 2020 penuh dengan penyimpangan, keberatan dengan Kongres yang mengesahkan hasil pemilu yang menyatakan capres Partai Demokrat Joe Biden sebagai pemenang.

Pada satu titik, beberapa pengunjuk rasa menerobos pagar keamanan dan masuk ke gedung US Capitol, mengganggu sidang gabungan DPR dan Senat selama beberapa jam.

Sebulan setelah kerusuhan, majalah Time mengungkapkan Demokrat telah menyuruh para aktivisnya untuk menjauh dari Capitol dan menghindari masalah, setelah sebelumnya "membentengi" pemilu.
(sya)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More