6 Strategi Oposisi Turki Menumbangkan Presiden Erdogan
Kamis, 25 Mei 2023 - 10:55 WIB
ISTANBUL - Di saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diprediksi menang, kandidat presiden kubu oposisi Kemal Kilicdaroglu terus membangun strategi untuk memenangkan pemilu presiden putaran kedua pada 28 Mei 2023 mendatang.
Kilicdaroglu menggelorakan kampanye yang lebih semangat dan kuat. Dia juga selalu menekankan para pendukungnya untuk tidak berputus asa.
Berikut 6 strategi yang digunakan mantan birokrat berkacamata itu untuk menggeser Erdogan.
1. Meraih Dukungan Kaum Ultranasionalis
Pemimpin Partai Victory yang berhaluan ultranasional mendukung Kilicdaroglu. Hal itu setelah adanya jaminan bahwa Kilicdaroglu akan mengusir semua pengungsi Suriah.
Pemimpin Partai Victory Umit Ozdag dan Kilicdaroglu juga sepakat tidak akan menghidupkan kembali pemilihan walikota di Turki tenggara yang banyak dihuni etnik Kurdi. "Kita sudah mencapai konsensus dengan Kilicdaroglu," kata Ozdag, dilansir The Guardian.
2. Memperkuat Sikap dan Kebijakan Anti-migran
Janji kampanye Kilicdaroglu mengembalikan pengungsi Suriah ke negara asalnya mampu menarik dukungan kaum nasionalis.
Sebelumnya, dia berjanji akan memulangkan warga Suriah secara sukarela dalam waktu dua tahun.
Dia juga akan mencari dana dari Uni Eropa (UE) untuk membangun rumah, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas lainnya di Suriah. Nantinya, dia akan mendorong pengusaha Turki untuk membuka pabrik dan bisnis guna menciptakan lapangan kerja.
Pada kampanye pemilu presiden putaran kedua, Kilicdaroglu menuduh Erdogan mengizinkan 10 juta migran ilegal memasuki Turki. Dia memperingatkan jumlah migran di Turki bisa mencapai 30 juta. Tapi, data tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Dia pun berulang kali menyerang Erdogan. "Erdogan tidak melindungi perbatasan dan kehormatan (Turki)," kata Kilicdaroglu, dilansir Al Jazeera.
Dalam berbagai baliho kampanye di berbagai kota di Turki menunjukkan gambar menunjukkan Kilicdaroglu yang tersenyum di samping slogan "Pengungsi Suriah akan pergi!"
3. Mengubah Citra
Sikap santun dan sopan Kilicdaroglu menunjukkan sebagai anti-tesis dari gaya bombastis Erdogan.
Selama kampanye, Kilicdaroglu memainkan citranya yang lebih sederhana. Dia menayangkan video di Twitter tentang dapurnya.
Dia menunjukkan lambang kampanyenya berbentuk tanda hati yang dibentuk dengan tangan, isyarat yang dilakukan pendukungnya pada aksi unjuk rasa.
Citra tersebut diubah pada kampanye pemilu presiden putaran kedua. Dia mencitrakan diri sebagai citra "kakek" yang menjadi "pemimpin tangguh", terutama dengan pendiriannya sebagai pengungsi Suriah.
Kilicdaroglu juga menuduh Erdogan berkolusi dengan “teroris” dalam pidatonya pada 18 Mei, setelah Erdogan menerima dukungan dari partai pro-Kurdi negara itu, Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Kilicdaroglu berkata, tidak pernah duduk dengan organisasi teroris.
4. Didukung Walikota Istanbul
Media lokal melaporkan bahwa Walikota Istanbul yang berpengaruh Ekrem Imamoglu memimpin kampanye pemungutan suara putaran kedua untuk Kilicdaroglu. Politisi populer itu dipandang sebagai saingan potensial Erdogan dalam pemilu Mei 2023; banyak yang menginginkan dia menjadi calon presiden pada pemilu kali ini dibandingkan Kilicdaroglu.
Imamoglu terpilih sebagai walikota pada Maret 2019, pukulan telak bagi partai Erdogan.
5. Mempermasalahkan Sistem Pemilu
Setelah pemungutan suara putaran pertama, partai oposisi di Turki melaporkan ribuan ketidaksesuaian dan ketidakberesan surat suara. Perbedaannya, kata mereka, antara yang tercatat di TPS dan suara yang masuk ke dalam sistem Dewan Pemilihan Umum.
Muharrem Erkek, wakil ketua Partai Rakyat Republik (CHP), pendukung Kilicdaroglu , mengklaim suara untuk Kilicdaroglu telah dialokasikan secara tidak benar kepada Muharrem Ince, yang menarik diri dari pemilihan presiden tiga hari sebelum pemilihan.
Erkek mengatakan suara tambahan juga diberikan kepada Erdogan. namun, dia tidak memberikan bukti. Dia bersumpah untuk mengikuti "setiap suara", menyarankan partai akan memantau penyimpangan dari putaran kedua 28 Mei.
6. Membangun Semangat Basis Pendukung
Foto/Reuters
Tak lama setelah hasil pemungutan suara 15 Mei diketahui, Kilicdaroglu mengatakan kepada para pendukungnya, “Jangan putus asa. Kami akan berdiri dan mengikuti pemilu ini bersama-sama.”
Dia berjanji, “Kami pasti akan memenangkan pemilihan ini di putaran kedua. Semua orang akan melihatnya."
Kilicdaroglu berhasil mengumpulkan orang-orang Turki dari berbagai garis ke dalam aliansi yang mencakup kaum nasionalis, Islamis, sekularis, dan liberal.
Kilicdaroglu menggelorakan kampanye yang lebih semangat dan kuat. Dia juga selalu menekankan para pendukungnya untuk tidak berputus asa.
Berikut 6 strategi yang digunakan mantan birokrat berkacamata itu untuk menggeser Erdogan.
1. Meraih Dukungan Kaum Ultranasionalis
Pemimpin Partai Victory yang berhaluan ultranasional mendukung Kilicdaroglu. Hal itu setelah adanya jaminan bahwa Kilicdaroglu akan mengusir semua pengungsi Suriah.
Pemimpin Partai Victory Umit Ozdag dan Kilicdaroglu juga sepakat tidak akan menghidupkan kembali pemilihan walikota di Turki tenggara yang banyak dihuni etnik Kurdi. "Kita sudah mencapai konsensus dengan Kilicdaroglu," kata Ozdag, dilansir The Guardian.
2. Memperkuat Sikap dan Kebijakan Anti-migran
Janji kampanye Kilicdaroglu mengembalikan pengungsi Suriah ke negara asalnya mampu menarik dukungan kaum nasionalis.
Sebelumnya, dia berjanji akan memulangkan warga Suriah secara sukarela dalam waktu dua tahun.
Dia juga akan mencari dana dari Uni Eropa (UE) untuk membangun rumah, sekolah, rumah sakit, dan fasilitas lainnya di Suriah. Nantinya, dia akan mendorong pengusaha Turki untuk membuka pabrik dan bisnis guna menciptakan lapangan kerja.
Pada kampanye pemilu presiden putaran kedua, Kilicdaroglu menuduh Erdogan mengizinkan 10 juta migran ilegal memasuki Turki. Dia memperingatkan jumlah migran di Turki bisa mencapai 30 juta. Tapi, data tersebut belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Dia pun berulang kali menyerang Erdogan. "Erdogan tidak melindungi perbatasan dan kehormatan (Turki)," kata Kilicdaroglu, dilansir Al Jazeera.
Dalam berbagai baliho kampanye di berbagai kota di Turki menunjukkan gambar menunjukkan Kilicdaroglu yang tersenyum di samping slogan "Pengungsi Suriah akan pergi!"
3. Mengubah Citra
Sikap santun dan sopan Kilicdaroglu menunjukkan sebagai anti-tesis dari gaya bombastis Erdogan.
Selama kampanye, Kilicdaroglu memainkan citranya yang lebih sederhana. Dia menayangkan video di Twitter tentang dapurnya.
Dia menunjukkan lambang kampanyenya berbentuk tanda hati yang dibentuk dengan tangan, isyarat yang dilakukan pendukungnya pada aksi unjuk rasa.
Citra tersebut diubah pada kampanye pemilu presiden putaran kedua. Dia mencitrakan diri sebagai citra "kakek" yang menjadi "pemimpin tangguh", terutama dengan pendiriannya sebagai pengungsi Suriah.
Kilicdaroglu juga menuduh Erdogan berkolusi dengan “teroris” dalam pidatonya pada 18 Mei, setelah Erdogan menerima dukungan dari partai pro-Kurdi negara itu, Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Kilicdaroglu berkata, tidak pernah duduk dengan organisasi teroris.
4. Didukung Walikota Istanbul
Media lokal melaporkan bahwa Walikota Istanbul yang berpengaruh Ekrem Imamoglu memimpin kampanye pemungutan suara putaran kedua untuk Kilicdaroglu. Politisi populer itu dipandang sebagai saingan potensial Erdogan dalam pemilu Mei 2023; banyak yang menginginkan dia menjadi calon presiden pada pemilu kali ini dibandingkan Kilicdaroglu.
Imamoglu terpilih sebagai walikota pada Maret 2019, pukulan telak bagi partai Erdogan.
5. Mempermasalahkan Sistem Pemilu
Setelah pemungutan suara putaran pertama, partai oposisi di Turki melaporkan ribuan ketidaksesuaian dan ketidakberesan surat suara. Perbedaannya, kata mereka, antara yang tercatat di TPS dan suara yang masuk ke dalam sistem Dewan Pemilihan Umum.
Muharrem Erkek, wakil ketua Partai Rakyat Republik (CHP), pendukung Kilicdaroglu , mengklaim suara untuk Kilicdaroglu telah dialokasikan secara tidak benar kepada Muharrem Ince, yang menarik diri dari pemilihan presiden tiga hari sebelum pemilihan.
Erkek mengatakan suara tambahan juga diberikan kepada Erdogan. namun, dia tidak memberikan bukti. Dia bersumpah untuk mengikuti "setiap suara", menyarankan partai akan memantau penyimpangan dari putaran kedua 28 Mei.
6. Membangun Semangat Basis Pendukung
Foto/Reuters
Tak lama setelah hasil pemungutan suara 15 Mei diketahui, Kilicdaroglu mengatakan kepada para pendukungnya, “Jangan putus asa. Kami akan berdiri dan mengikuti pemilu ini bersama-sama.”
Dia berjanji, “Kami pasti akan memenangkan pemilihan ini di putaran kedua. Semua orang akan melihatnya."
Kilicdaroglu berhasil mengumpulkan orang-orang Turki dari berbagai garis ke dalam aliansi yang mencakup kaum nasionalis, Islamis, sekularis, dan liberal.
(ahm)
tulis komentar anda